Media AS Sebut Pembunuh Khashoggi Dapat Pelatihan Militer di AS

- 23 Juni 2021, 12:30 WIB
Salah satu media AS sebut pembunuh dari jurnalis Jamal Khashoggi ternyata dapat pelatihan militer di AS.
Salah satu media AS sebut pembunuh dari jurnalis Jamal Khashoggi ternyata dapat pelatihan militer di AS. /REUTERS/Osman Orsal/

PR PANGANDARAN - Sebanyak empat warga Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuh jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi menerima pelatihan militer di Amerika Serikat (AS) tahun sebelumnya di bawah kontrak yang disetujui oleh Departemen Luar Negeri, demikian media AS New York Times melaporkan pada Selasa.

Melansir dari NY Times, pelatihan militer tersebut diberikan oleh Tier 1 Group, yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Cerberus Capital Management, dan bersifat defensif dan dirancang untuk melindungi para pemimpin Arab Saudi.

Menanggapi laporan NY Times, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan di bawah undang-undang bahwa departemen tidak dapat berkomentar pada salah satu aktivitas lisensi ekspor pertahanan berlisensi yang dituduhkan dalam pelaporan media.

Baca Juga: Jangan Tergiur Masker Murah! Viral Video Ungkap Proses Produksi yang Tidak Higienis

Price juga mengatakan kebijakan AS terhadap Arab Saudi akan memprioritaskan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia.

Khashoggi, seorang warga AS yang menulis kolom untuk Washington Post yang kritis terhadap Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, dibunuh secara kejam oleh tim operasi yang terkait dengan sang pangeran, di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018 .

Sebuah laporan intelijen AS pada Februari mengatakan putra mahkota telah menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh wartawan itu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Juni 2021: Anak Maharani Gagalkan Upaya Aldebaran Cari Majalah Ricky?

Eksekutif senior Cerberus Louis Bremer mengkonfirmasi peran perusahaannya dalam pelatihan empat anggota tim pembunuh Khashoggi tahun lalu dalam jawaban tertulis atas pertanyaan dari anggota Kongres sebagai bagian dari pencalonannya untuk pekerjaan senior Pentagon dalam pemerintahan mantan Presiden Donald Trump saat itu.

Tetapi anggota parlemen tidak pernah menerima jawaban karena pemerintahan Trump tampaknya tidak mengirim mereka ke Kongres sebelum menarik pencalonan Bremer, menurut Times, yang mengatakan Bremer memberikan dokumen itu.

Bremer mengatakan Departemen Luar Negeri AS dan lembaga pemerintah lainnya bertanggung jawab untuk memeriksa pasukan asing yang dilatih di wilayah AS, Times melaporkan.

Baca Juga: Bahaya Radiasi Sinar Biru Gadget untuk Kesehatan Kulit Wajah, Simak Cara Menjaganya

Laporan New York Times mengatakan tidak ada bukti bahwa pejabat Amerika yang menyetujui pelatihan, atau eksekutif Grup Tingkat 1, tahu bahwa Saudi terlibat dalam tindakan keras.

Tetapi ia menambahkan bahwa kasus yang melibatkan Khashoggi menunjukkan "seberapa erat terjalin" AS dengan Arab Saudi bahkan ketika agen-agennya melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan.

Laporan itu mengatakan bahwa lisensi untuk memberikan pelatihan paramiliter kepada Pengawal Kerajaan Saudi pertama kali dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri pada tahun 2014, pada masa pendahulu Trump, Barack Obama.

Pelatihan kemudian berlanjut setidaknya sampai tahun pertama masa jabatan Trump.

Baca Juga: Star Menu dan Taskbar pada Windows 11, Tampil Lebih Baru dan Mudah Digunakan

Sebuah laporan Yahoo News baru-baru ini oleh jurnalis investigasi Michael Isikoff juga mengungkapkan bahwa tim pembunuh Saudi yang diduga membunuh Khashoggi dilaporkan berhenti di ibukota Mesir untuk mengambil obat-obatan yang mereka gunakan untuk membunuh pembangkang.

Laporan itu mengatakan sebuah jet Gulfstream berhenti di Kairo pada 2 Oktober 2018, sebelum akhirnya mendarat di Istanbul.

Laporan itu tidak menyebutkan jenis obat apa yang digunakan untuk membunuh Khashoggi, atau siapa yang memberikannya kepada para pembunuh.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x