AS Batasi Ekspor 5 Perusahaan Tiongkok Terkait Dugaan Kerja Paksa di Xinjiang

- 24 Juni 2021, 21:30 WIB
Pemerintahan Biden AS targetkanlima perusahaan Tiongkok atas kerja paksa d Xinjiang.
Pemerintahan Biden AS targetkanlima perusahaan Tiongkok atas kerja paksa d Xinjiang. /Kolase instagram.com/joebiden dan PIXABAY

PR PANGANDARAN - Pemerintahan Biden telah melarang impor AS dan membatasi ekspor yang melibatkan lima perusahaan Tiongkok,

Hal itu dilakukan AS atas dugaan kerja paksa yang melibatkan warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, kata Gedung Putih pada Kamis, 24 Juni 2021.

Mereka yang ditargetkan oleh Departemen Perdagangan AS termasuk Hoshine Silicon Industry Co; Xinjiang Daqo New Energy Co, sebuah unit dari Daqo New Energy Corp.

Baca Juga: Atta Halilintar Yakin Orang Tua Tak Punya Utang, Penagih Ajak Sumpah Sengsara 7 Turunan: Kalau Bohong, Hancur!

Lalu ada Xinjiang East Hope Nonferrous Metals Co, anak perusahaan dari raksasa manufaktur East Hope Group yang berbasis di Shanghai; Xinjiang GCL New Energy Material Co, bagian dari GCL New Energy Holdings Ltd; dan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang paramiliter

Departemen Tenaga Kerja AS secara terpisah menambahkan polisilikon yang diproduksi dengan kerja paksa di Tiongkok ke "Daftar Barang yang Diproduksi oleh Pekerja Anak atau Kerja Paksa".

“Tindakan ini menunjukkan komitmen kami untuk mengenakan biaya tambahan pada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) karena terlibat dalam praktik kerja paksa yang kejam dan tidak manusiawi dan memastikan bahwa Beijing bermain dengan aturan perdagangan yang adil sebagai bagian dari tatanan internasional berbasis aturan,” kata Gedung Putih, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Viral! Video Nakes yang Tengah Hamil Meninggal Dunia Usai Terpapar Covid-19

Beijing telah menolak tuduhan genosida dan kerja paksa di Xinjiang sebagai kebohongan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x