PR PANGANDARAN - Beberapa orang Malaysia bertahan hidup hanya dari hari ke hari, berjuang untuk makan dan mengandalkan kebaikan orang asing.
Salah satunya dialami oleh Nik Mohamad Alis Nik Abd Rashid seorang anak berusia16 tahun dari Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
Tidak hanya mengemban tanggung jawab sebagai siswa sekolah menengah, tetapi ia juga bekerja sebagai buruh cuci piring.
Ia juga diketahui menjadi pengasuh bagi ibunya yang berusia 53 tahun, Nik Jah Yusoff.
Ibunya telah menderita stroke selama tiga tahun terakhir.
Oleh karena itu, Nik mengambil pekerjaan mencuci piring di restoran terdekat dengan upah Rp35 ribu - Rp50 ribu sehari.
Hal itu dilakukan untuk mendukung biaya hidup mereka dan membeli barang-barang rumah tangganya.
Sayangnya, ayahnya meninggal dua hari sebelum Hari Raya tahun ini.
Nik mengklarifikasi bahwa pembelajaran online-nya tidak terganggu dengan cara apa pun saat ia beralih di antara kelasnya dan merawat ibunya.
Baca Juga: Daftar Prosesor yang Didukung Windows 11, Ada Intel Core Generasi ke-8 dan AMD Ryzen 2000
Ibunya juga memiliki anak tiri yang datang sesekali untuk membantu, tetapi makanan dan aktivitas sehari-harinya semuanya ditangani oleh putranya.
“Saya sedih karena dia masih belajar tetapi dia masih harus bekerja dan merawat saya," katanya.
"Kami telah menerima bantuan dari Majelis Agama Islam Kelantan tetapi sejauh ini tidak ada perwakilan terpilih yang berkunjung,” sambungnya.
Diketahui Nik akan mengikuti ujian berikutnya tahun depan sambil merawat ibunya.
Meskipun dalam kondisi seperti itu, ibu dan anak itu tetap bersyukur karena mereka memiliki makanan di meja mereka.***
Artikel Rekomendasi