Sungai Gangga Meluap, Jenazah Covid-19 di India Terlihat Mengambang Gegara Banjir

- 26 Juni 2021, 21:40 WIB
Ratusan kuburan jenazah Covid-19 di India mengambang gegara banjir
Ratusan kuburan jenazah Covid-19 di India mengambang gegara banjir /canva.com

PR PANGANDARAN - Hujan yang mengguyur India telah membuat sungai Gangga meluap hingga terjadi banjir musiman.

Banjir musiman di sungai Gangga telah memperlihatkan beberapa dari ratusan jenazah Covid-19 yang terkubur di tepi sungai.

Diketahui, jenazah tersebut merupakan mereka yang dikubur selama tsunami Covid-19 melanda India baru-baru ini.

Baca Juga: Nyanyi 'Back To You' dalam Mandarin di Show Champion, Kun dan Xiaojun WayV Tuai Kemarahan Netizen Korea

Neeraj Kumar Singh, seorang pejabat di kota utara Allahabad, mengatakan bahwa hampir 150 mayat harus dikremasi dalam tiga minggu terakhir.

"Kami tidak menggali jenazah tetapi hanya jenazah yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi," katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.

Menurutnya, area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan diperkirakan ada 500-600 mayat terkubur di sana.

Baca Juga: Quraish Shihab Pasang Alat Pacu Jantung, Najwa Shihab Ungkap Kondisi Usai Operasi: Kesehatan Abi Saya...

"Setiap tindakan pencegahan diambil dalam menangani mayat saat melakukan ritual terakhir mereka," ungkapnya.

Sebagian besar diyakini telah meninggal karena virus corona pada bulan April dan Mei ketika India dilanda lonjakan infeksi yang membanjiri rumah sakit di banyak daerah.

Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu sehingga jenazah dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir yang berdekatan dengan sungai.

Baca Juga: Dilecehkan Sejak Remaja, Seorang Wanita di Prancis Nekat Bunuh Suami, Simak Kisahnya

Sungai Gangga kini menjadi banjir karena hujan monsun tahunan yang menggenangi sungai, menghanyutkan pasir dan memperlihatkan mayat-mayat.

Jumlah kuburan semacam itu telah memicu kecurigaan bahwa total kematian India akibat pandemi mungkin lebih dari satu juta, beberapa kali lipat dari jumlah resmi hampir 400.000.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x