Di India, Mata Uang Kripto Digunakan Jadi Alat Transaksi Pengedaran Narkoba

- 21 Juni 2021, 13:35 WIB
Di India, mata uang kripto, Bitcoin malah digunakan jadi alat transaksi pengedaran narkoba dalam web gelap.
Di India, mata uang kripto, Bitcoin malah digunakan jadi alat transaksi pengedaran narkoba dalam web gelap. /REUTERS/Edgar Su

PR PANGANDARAN - Peredaran mata uang Kripto begitu masif terjadi, seiring Elon Musk sebagai pemilik brand Tesla terus mengeluarkan pengaruhnya, tetapi bagaimana jadinya jika penggunaan Bitcoin di India dilakukan oleh seorang pengedar narkoba untuk mengelabui kepolisian setempat.

Adalah Makarand Pardeep Adivirkar, pemuda asal India yang terkenal sebagai raja kripto karena bakatnya sebagai lulusan TI yang berbasis di Mumbai, tetapi kepolisian setempat akhirnya mengetahui ia menggunakan mata uang Kripto untuk menangani peredaran narkoba yang berlangsung dalam web gelap. ia pun telah ditangkap oleh polisi, awal pekan ini, menurut sebuah laporan oleh ANI.

Lebih lanjut, Adivirkar menggunakan bakat itu untuk menerima uang dari pengedar narkoba secara tunai dan diduga akan menggunakan Bitcoin untuk mencetak narkoba dari web gelap untuk mereka, tetapi sambil membebankan komisi kepada mereka untuk masalahnya.

Baca Juga: Baru Diakui National Geographic, Samudra Selatan Jadi Samudra Kelima di Dunia

Sedangkan menurut Direktur Zona unit Biro Pengendalian Narkotika di Mumbai, Sameer Wankhede dalam percakapan dengan Vice, pengedar narkoba akan mentransfer uang ke rekening bank teman, dan kemudian orang ini akan mentransfernya ke Adivirkar, yang kemudian akan menggunakannya menjadi mata uang Kripto Bitcoin untuk membayar penjual narkoba di lokasi seperti Polandia dengan menggunakan web gelap.

Kemudian, penerima mata uang Kripto itu akan mengirimkan narkoba melalui layanan pos. Bahkan ini rupanya telah aktif selama lebih dari dua tahun, menurut pejabat.

Mereka baru mengetahuinya ketika Biro Pengawasan Narkotika menyita 20 LSD dari Malad Mumbai, pada November 2020.

Baca Juga: Rencana Kirim Satelit Kayu ke Luar Angkasa, Ini Alasan ESA Coba Teknologi Tak Biasa

Saat itu mereka menangkap lima orang, dan menemukan bahwa LSD sebenarnya dibuat di Eropa. Namun, melihat kuantitas mereka dapat menduga keterlibatan web gelap, sehingga menemukan hubungan dengan Adivirkar.

Pejabat menemukan bahwa Adivirkar memiliki beberapa dompet Bitcoin termasuk platform pertukaran kripto populer WazirX. Mereka dapat melacak Adivirkar setelah operasi intelijen mengungkapkan dua transaksi mencurigakan yang dilakukan dari dompet kripto miliknya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: India Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x