Tempelkan Sensor Kecil pada Masker, Peneliti MIT Rancang Masker Bisa Diagnosis Orang Terinfeksi Covid-19

- 1 Juli 2021, 22:10 WIB
Sekelompok peneliti MIT rancang masker yang punya sensor kecil yang bisa diagnosis pemakai yang terinfeksi Covid-19.
Sekelompok peneliti MIT rancang masker yang punya sensor kecil yang bisa diagnosis pemakai yang terinfeksi Covid-19. //Twitter/@MIT/

PR PANGANDARAN - Para peneliti di MIT dan Universitas Harvard telah merancang masker wajah baru yang dapat mendiagnosis jika ada pemakai yang terinfeksi Covid-19, dalam waktu 90 menit.

Dijelaskan  para peneliti dalam jurnal Nature Biotechnologgy, desain masker telah menyematkan sensor kecil sekali pakai yang dapat dipasang ke masker wajah lain, dan juga dapat disesuaikan untuk mendeteksi pemakai yang terinfeksi Covid-19.

Para peneliti menunjukkan bahwa sensor dapat dimasukkan ke dalam, tidak hanya masker wajah tetapi juga pakaian seperti jas lab, yang berpotensi menawarkan cara baru untuk memantau paparan petugas kesehatan terhadap berbagai patogen, termasuk mendeteksi pemakai yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Nama Tessy Srimulat Ternyata Terinspirasi dari Sosok ini

"Kami telah menunjukkan bahwa kami dapat membekukan berbagai sensor biologi sintetis untuk mendeteksi asam nukleat virus atau bakteri, serta bahan kimia beracun, termasuk racun saraf," kata James Collins, seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika.

"Kami membayangkan bahwa platform ini dapat mengaktifkan biosensor generasi berikutnya yang dapat dipakai untuk responden pertama, personel perawatan kesehatan, dan personel militer," kata Collins, penulis senior studi tersebut, seperti dikutip dari NDTV.

Sensor masker wajah dirancang agar dapat diaktifkan oleh pemakainya saat mereka siap melakukan pengujian, dan hasilnya hanya ditampilkan di bagian dalam masker, demi privasi pengguna.

Baca Juga: Sebut Kerumunan Euro 2020 akan Buat Kasus Covid-19 Meningkat, WHO: Lihat Lebih dari Sekedar Stadion...

Ketika para peneliti menyelesaikan pekerjaan mereka pada sensor yang dapat dikenakan pada awal tahun 2020, Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia, sehingga mereka dengan cepat memutuskan untuk mencoba menggunakan teknologi mereka untuk membuat diagnostik untuk virus SARS-CoV-2.

Untuk memproduksi masker wajah diagnostik mereka, para peneliti menyematkan sensor beku-kering ke dalam masker kertas.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x