CDC Prediksi Varian Delta Paling Dominan di AS, Sebut Berasal dari 25 Persen Kasus Covid-19

- 3 Juli 2021, 20:20 WIB
CDC beberkan prediksi varian Delta menjadi paling dominan di AS, sebut berasal dari 25 persen kasus Covid-19.
CDC beberkan prediksi varian Delta menjadi paling dominan di AS, sebut berasal dari 25 persen kasus Covid-19. /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Seorang ilmuwan yang juga bagian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengabarkan bahwa varian Delta adalah mutasi Covid-19 paling umum kedua di Amerika Serikat (AS), bahkan diperkirakan akan menjadi varian paling dominan dalam beberapa minggu mendatang.

“Diperkirakan 25 persen dari semua urutan SARS-COV-2 yang dilaporkan secara nasional adalah varian Delta, dan di beberapa wilayah negara, hampir satu dari dua urutan adalah varian Delta,” ungkap Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky, seperti dikutip Sputnik.

Berbicara pada konferensi pers, Walensky juga menggarisbawahi korelasi yang ada antara tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah dengan penyebaran varian Delta, apalagi varian Delta diyakini sebagai yang paling cepat menyebar dan paling menular.

Baca Juga: Perempat Final Euro 2020, Dini Hari Nanti ada Ukraina vs Inggris, Berikut Link Live Streamingnya

Pada kesempatan yang sama, Dr Hans Henri Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa mengatakan bahwa penurunan 10 minggu dalam jumlah kasus Covid-19 di 53 negara di Wilayah Eropa WHO telah berakhir.

"Ini terjadi dalam konteks situasi yang berkembang pesat; varian baru yang menjadi perhatian, varian Delta; dan di Wilayah di mana meskipun ada upaya luar biasa oleh Negara Anggota, jutaan tetap tidak divaksinasi," tambahnya.

Dengan kasus yang sekarang berlipat ganda di Afrika setiap tiga minggu, varian Delta Covid-19 telah menyebar ke 16 negara dan hadir di tiga dari lima negara yang melaporkan beban kasus tertinggi, UN News melaporkan.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal, Donna Harun Justru Tak Antar Sang Mama Dikebumikan: Aku Menahan Egoku...

Untuk itu, WHO menyebut varian Delta ini adalah yang paling menular hingga 60 persen lebih mudah menular daripada varian lainnya.

Seiring dengan Alpha dan Beta, varian Delta memicu gelombang ketiga yang agresif di seluruh Afrika, dengan jumlah kasus naik lebih cepat dari semua puncak sebelumnya, menurut WHO.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x