Ribuan Warga Brasil Serukan Pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro, Buntut Korupsi Vaksin Covid-19?

- 4 Juli 2021, 10:15 WIB
Ribuan Demonstran Brasil Turun Ke Jalan, Tuntut Presiden Copot Jabatan, Korupsi Vaksin Covid-19?
Ribuan Demonstran Brasil Turun Ke Jalan, Tuntut Presiden Copot Jabatan, Korupsi Vaksin Covid-19? /REUTERS/Adriano Machado.

PR PANGANDARAN – Warga Brasil turun ke jalan melakukan demonstrasi menuntut pencopotan jabatan  presiden mereka, Jair Bolsonaro.

Jair Bolsonaro disalahkan atas lebih dari setengah juta kematian akibat Covid-19 di Brasil.

Bukan hanya itu, puluhan ribu demonstran yang menuntut pemakzulan Jair Bolsonaro mengatakan bahwa pemerintahannya melakukan korupsi vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ukraina Selidiki Penyebab Kematian Seorang Pria Usai 4 Jam Disuntik Vaksin Covid-19

“Orang-orang telah terbangun,” kata Benedita da Silva, seorang anggota kongres berusia 79 tahun dan veteran sayap kiri Brasil.

“Saya di sini karena kita benar-benar harus mengeluarkan monster ini dari kekuasaan dan merebut kembali Brasil,” kata Magda Souza, seorang demonstran berusia 64 tahun.

Lebih lanjut, ia menyebut jika Brasil telah dikelilingi 'barbarisme'.

Baca Juga: Jawab Pertanyaan Ini Agar Tahu Apakah Anda Pengidap Imposter Syndrome

Pada hari Jumat, seorang hakim mahkamah agung memerintahkan penyelidikan mengenai dugaan kegagalan Bolsonaro dalam bertindak.

Ketika Bolsonaro telah diberitahu korupsi tingkat tinggi yang melibatkan pengadaan jutaan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi India Bharat Biotech.

Menurut hitungan resmi, lebih dari 522.000 orang Brasil telah kehilangan nyawa karena Covid-19, nomor dua tertinggi setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia, Vanessa Angel Kenang Sosok Almarhum: Membantuku Cepat Dewasa dalam Hidup

Salah seorang demonstran membagikan alasan turun ke jalan.

Patricia Ribeiro mengatakan dia belum pernah menghadiri protes jalanan sebelumnya.

Namun, ia datang untuk memberi penghormatan kepada saudara laki-lakinya, Pedro Ribeiro, yang meninggal pada Maret setelah tertular Covid-19 dan menghabiskan delapan hari dengan ventilator.

“Saya menyalahkan pemerintah atas kematian saudara laki-laki saya,” katanya.

Baca Juga: Kini Tercekik Sanksi AS, Iran Khawatir Varian Delta Picu Gelombang Kelima Covid-19

"Mereka berperilaku seolah-olah hidup kita tidak berharga, seolah-olah hidup manusia tidak berharga," sambungnya.

Lebih lanjut, demonstran lain bernama Daniel Melo mengatakan bahwa pemerintah Brasil tidak memperingatkan masyarakat mengenai bahaya Covid-19.

Daniel Melo mengingat neneknya yang berusia 86 tahun, Conceição, yang juga meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Cek Keberuntungan 12 Zodiak Minggu, 4 Juli 2021, Bagaimana Nasib Libra 48 Jam ke Depan?

"Dia pergi ke rumah sakit dan tidak pernah pulang," kata Melo.

Ia menambahkan menyalahkan presiden atas ‘genosida’, karena gagal memperingatkan warga tentang bahaya Covid-19.

Lebih lanjut, diketahui Bolsonaro hanya menganggap Covid-19 sebagai ‘flu kecil’.

“Dia ingin membunuh semua orang,” klaim Melo.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah