Setelah Sembuh dari Covid-19, Dunia Dihadang Masalah Kesehatan Baru, Ini Penjelasan Peneliti

- 6 Juli 2021, 10:00 WIB
Meski nanti dunia pulih dari pandemi Covid-19, tetapi akan dihadang masalah kesehatan baru, ini penjelasan peneliti.
Meski nanti dunia pulih dari pandemi Covid-19, tetapi akan dihadang masalah kesehatan baru, ini penjelasan peneliti. /Pixabay/Geraldoswald62

PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 bukan akhir dari masalah kehidupan masa depan manusia, karena para peneliti menyelidiki hal-hal lain dari dampak panjang pada orang-orang yang pernah terinfeksi Covid-19.

Bagi mereka yang pernah terinfeksi Covid-19, membuka peluang dampak panjang yang tertinggal, yang mana kebanyakan dari mereka mengalami sesuatu lebih buruk yang disebut long covid.

Lebih lanjut, sebuah studi baru menunjukkan bahwa negara sebesar AS pun mungkin tercatat memiliki sekitar 15 juta kasus long covid yang dihasilkan dari pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 6 Juli 2021: Fokus pada Penampilan agar Lebih Semangat!

Melalui The New England Journal of Medicine, penulis Dr Steven Phillips dan Dr Michelle Williams menulis bahwa long covid kemungkinan akan memberikan bayangan panjang pada sistem perawatan kesehatan dan pemulihan ekonomi kita.

“Meskipun data masih muncul, usia rata-rata pasien Covid-19 yang lama adalah sekitar 40, yang berarti mayoritas berada di masa kerja prima,” tulis mereka.

“(Mereka yang pernah menjadi) pasien Covid-19 akan menghadapi pengalaman yang sulit dan berliku-liku dengan sistem perawatan kesehatan multispesialis kami yang berfokus pada organ, mengingat presentasi klinis yang kompleks dan ambigu dan 'sejarah alami' long covid,

“Tidak ada yang tahu berapa lama Covid akan berlangsung atau berapa proporsi pasien yang akan pulih atau memiliki gejala jangka panjang. Ini adalah kondisi yang sangat membingungkan,” jelasnya.

Baca Juga: Jika Ingin Dihormati, ini yang Harus Dilakukan Aquarius dan Sagitarius

Selain itu, para peneliti itu menyampaikan bahwa salah satu bagian tersulit mereka yang sembuh dari terinfeksi Covid-19 adalah dampak panjang yang dirasakan dalam berbagai sindrom.

“Komunitas perawatan kesehatan, media, dan kebanyakan orang dengan Covid yang lama telah memperlakukan sindrom ini sebagai fenomena baru yang tidak terduga,” tulis para penulis.

“Tetapi mengingat busur panjang dan sejarah penuh teka-teki dari sindrom pasca infeksi 'baru', munculnya Covid yang lama seharusnya tidak mengejutkan.

“Jika masa lalu adalah panduan, mereka akan dikucilkan, dipinggirkan, dan dijauhi oleh banyak anggota komunitas medis. Respon seperti itu akan membuat pasien merasa disalahpahami, dirugikan dan tidak puas.

“Karena kurangnya dukungan dari komunitas medis, pasien lama Covid dan aktivis telah membentuk kelompok dukungan online. Salah satu organisasi tersebut, Body Politic Covid-19 Support Group, telah menarik lebih dari 25.000 anggota,” jelasnya.

Baca Juga: Umi Pipik Sedih Berpisah dengan Dua Anaknya: Sangat Bikin Hati Ga Karuan, Bilal dan Ayla...

Associate Professor of Population Health di UNSW, Bette Liu, melakukan penelitian ekstensif terhadap hampir setiap pasien Covid-19 di NSW.

Dia menemukan bahwa 80 persen pulih dalam sebulan dan tiga bulan setelah infeksi, 95 persen orang dengan Covid-19 telah pulih.

Lima persen lainnya terus mengalami gejala selama tiga bulan setelah diagnosis awal mereka.

Wanita Melbourne bernama Katie, (33), termasuk di antara warga Australia yang mengalami dampak panjang dari terinfeksi Covid-19 yang lama.

Baca Juga: Pangeran Charles Promosikan Ajudan Kulit Hitam, Bukti Bantah Tuduhan Rasisme dari Meghan Markle

Katie masih mengalami gejala lebih dari enam bulan setelah terinfeksi Covid-19.

Berbicara dengan news.com.au, Katie mengatakan dia telah kehilangan indra penciumannya dan masih tidak bisa merasakan 100 persen.

Bahkan, dia juga mengalami ruam, gejala yang dialami oleh sebagian kecil penderita Covid-19

“Saya memiliki ruam di kedua lengan yang terkadang muncul di bagian lain dari tubuh saya,” ujarnya

Baca Juga: Varian Delta Makin Bertambah, Australia Disebut dalam Keadaan Makin Kritis Dua Hari Mendatang

David Steadson, seorang pria Australia yang tinggal di Swedia, juga merasakan gejalanya bertahan selama lebih dari empat bulan setelah seluruh keluarganya terinfeksi Covid-19.

“Kami semua pulih dalam beberapa minggu, kemudian beberapa minggu setelah itu, saya jatuh sakit lagi. Saya masih sakit,” katanya.

“Saya membaik dari minggu ke minggu, tetapi masih memiliki beberapa hari (seperti beberapa hari terakhir) di mana saya merasa seolah-olah seseorang mencekik saya dan saya tidak bisa bernapas dengan benar.

“Tiga hari terakhir saya mengalami saluran pencernaan yang meradang dan nyeri. Dan tidur? Lupakan. Saya hanya bisa tidur ketika saya terlalu lelah untuk tetap terjaga,” pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: News Australia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah