Disorot Media Asing, Indonesia Salip India Jadi Episentrum Covid-19 Asia

- 14 Juli 2021, 12:53 WIB
Indonesia kini disebut melampaui India hingga menjadi episentrum Covid-19 di Asia, yang bahkan ini disorot media asing.
Indonesia kini disebut melampaui India hingga menjadi episentrum Covid-19 di Asia, yang bahkan ini disorot media asing. /Pexels/ Miguel A. Padrinan

PR PANGANDARAN - Indonesia telah melampaui India sebagai episentrum penularan Covid-19 di Asia dengan infeksi harian melebihi 40.000 selama dua hari berturut-turut dan para pejabat memperingatkan bahwa varian Delta menyebar di luar pulau terpadat di Jawa.

Indonesia dengan sebutan episentrum penularan Covid-19 di Asia ini melaporkan adanya 47.899 infeksi baru kasus Covid-19 dan menjadi rekor tertinggi, naik dari 40.427 hari sebelumnya. Sementara itu di India turun menjadi 32.906 dari 37.154 kasus.

Yang lebih mengkhawatirkan dari sebutan episentrum penularan Covid-19 di Asia, adalah Indonesia memiliki lebih banyak infeksi setiap hari, tepatnya denagn populasi 270 juta penduduk Indonesia hanya seperlima dari India. Indonesia sekarang memiliki sekitar 132 kasus per juta orang, dibandingkan dengan India pada hari Minggu, berdasarkan dari ourworldindata.org.

Baca Juga: Peringatkan PM Inggris, Pakar Ini Sebut Cabut Aturan Covid-19 Berbahaya Bagi 'Anak Muda'

Sementara jumlah kematian harian pada hari Selasa kurang dari setengah jumlah kasus di India yakni 2.020, hitungan per kapita Indonesia lebih tinggi dengan rata-rata 3 per juta orang, dibandingkan dengan kurang dari satu di negara Asia selatan.

Angka-angka tersebut tidak memperhitungkan catatan pengujian dan penelusuran yang buruk di Indonesia. Tingkat kepositifan kasus Asia Tenggara  persentase infeksi yang dikonfirmasi dibandingkan dengan orang yang diuji telah berkisar sekitar 30% selama seminggu terakhir, sedangkan angka untuk India hanya 2%.

Secara kumulatif, penghitungan virus corona India yang dikonfirmasi masih yang tertinggi di Asia dengan 30,9 juta kasus dan 410.784 kematian pada Selasa, diikuti oleh Indonesia dengan 2.615.529 kasus dan 68.219 kematian.

Baca Juga: Arti Topi dan Masker yang Digunakan Nia Ramadhani saat Minta Maaf, Pakar: Dia Sedang Proteksi Diri dari...

Tetapi sementara angka India terus turun dari puncak Mei, wabah terburuk di Indonesia sejak awal pandemi belum menunjukkan tanda-tanda melambat.

Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan Selasa bahwa tingkat hunian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di 12 provinsi telah melampaui 70% - setengahnya di Jawa dan sisanya di pulau-pulau besar Indonesia lainnya. Di ibu kota negara, Jakarta, tingkat hunian mendekati 90% meskipun baru-baru ini beberapa fasilitas diubah menjadi rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19.

Sadikin mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan skenario di mana kasus dapat meningkat 30% selama dua minggu ke depan dan mempercepat di daerah lain. Langkah-langkahnya termasuk mengubah lebih banyak tempat tidur rumah sakit biasa menjadi fasilitas perawatan untuk Covid-19.

Baca Juga: Tak Hanya di Medan, Gisel dan Nobu Disebut 5 Kali Rekam Video Syur di Kota Berbeda, Begini Kata Pengacara PP

Pemerintah awal tahun ini menetapkan 30% dari 400.000 tempat tidur rumah sakit secara nasional untuk perawatan Covid-19, tetapi mereka dengan cepat terisi setelah eksodus liburan Idul Fitri pada bulan Mei dan ketika strain delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri.

"Secara nasional masih ada (tempat tidur), tetapi kasus di beberapa provinsi sudah sangat tinggi karena wabah varian delta yang tidak merata," kata Sadikin dalam dengar pendapat dengan anggota parlemen. "[Kasus Delta] masih terkonsentrasi di Jawa, tetapi kami telah melihat mereka menyebar di luar Jawa - Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Papua Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu sekarang berada di bawah radar kami," ujarnya.

Menkes juga berbicara tentang kekurangan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan Covid-19.

Baca Juga: Nagita Slavina Meringis Kesakitan hingga Raffi Ahmad Minta Maaf, Setelahnya Malah Disebut 'Tukang Drama'

Juga pada hari Selasa, 13 Juli 2021 pemerintah Jepang akan mendukung penerbangan khusus untuk warga negara Jepang yang ingin kembali dari Indonesia, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan di Tokyo.

"Dari sudut pandang melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan sehingga orang Jepang yang ingin kembali dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin, dan sebanyak mungkin orang," katanya.

"Warga Jepang berencana untuk kembali ke Jepang besok melalui penerbangan khusus oleh maskapai Jepang, yang akan didukung oleh pemerintah. Setelah itu, kami berencana melakukan upaya serupa dalam menanggapi permintaan dari warga Jepang," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Asia Nikkei


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x