PR PANGANDARAN - Regulator obat Uni Eropa (UE) pada Rabu, 14 Juli 2021 menahan diri untuk tidak membuat rekomendasi tentang mencampur vaksin Covid-19 dengan dosis dari dua produsen berbeda.
Uni Eropa mengatakan masih terlalu dini untuk mengonfirmasi apakah dan kapan suntikan booster vaksin Covid-19 akan diperlukan.
Namun, European Medicines Agency (EMA) memang mengatakan kedua dosis vaksin Covid-19 dua suntikan, seperti dari Pfizer, AstraZeneca dan Moderna, diperlukan untuk melindungi dari varian Delta yang menyebar cepat.
Baca Juga: Terbaru Kode Redeem Free Fire FF Kamis, 15 Juli 2021
Dalam upaya untuk mengatasi peningkatan infeksi dan kekurangan vaksin, negara-negara sedang menguji apakah pemberian dosis kedua yang berbeda dari dosis pertama dapat meningkatkan kekebalan pada manusia dan menjembatani kesenjangan antara ketersediaan vaksin.
EMA tidak membuat rekomendasi definitif untuk mengganti dosis, tetapi menyarankan negara-negara untuk mempertimbangkan beberapa kondisi.
"Untuk menanggapi kebutuhan ini dan meningkatkan cakupan vaksinasi, negara-negara dapat menyesuaikan strategi mereka ... berdasarkan situasi epidemiologis dan sirkulasi varian, dan bukti yang berkembang tentang efektivitas vaksin terhadap varian," kata EMA dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Baca Juga: Bosan Olah Daging Kurban Itu-itu Saja? Devina Hermawan Bagikan Resep Ekonomis Korean BBQ Ala Resto
Sebuah studi Oxford bulan lalu menemukan bahwa jadwal campuran vaksin di mana suntikan vaksin Pfizer diberikan empat minggu setelah suntikan AstraZeneca akan menghasilkan respons kekebalan yang lebih baik daripada memberikan dosis AstraZeneca lainnya.
Artikel Rekomendasi