Joe Biden Sebut Misinformasi Soal Covid-19 di Media Sosial Bisa 'Membunuh Orang'

- 17 Juli 2021, 10:00 WIB
Presiden AS Joe Biden sebut misinformasi soal Covid-19 bisa membunuh orang.
Presiden AS Joe Biden sebut misinformasi soal Covid-19 bisa membunuh orang. /Reuters/

Baca Juga: Prediksi 4 Zodiak Paling Sial Hari ini, Pisces Harus Tahan Lisan, Virgo?

"Kami tidak akan terganggu oleh tuduhan yang tidak didukung oleh fakta," kata juru bicara Facebook kepada AFP.

"Faktanya adalah bahwa lebih dari dua miliar orang telah melihat informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak daripada tempat lain mana pun di internet. Lebih dari 3,3 juta orang Amerika juga menggunakan alat pencari vaksin kami untuk mencari tahu di mana dan cara mendapatkan vaksin. Fakta menunjukkan bahwa Facebook membantu menyelamatkan nyawa," tambahnya.

Sebelumnya, Facebook mengatakan mereka mengambil "tindakan agresif terhadap informasi yang salah tentang Covid-19 dan vaksin untuk melindungi kesehatan masyarakat,".

Baca Juga: Ilmuwan: Rencana Inggris Mencabut Pembatasan Covid-19 adalah Ancaman Bagi Dunia

Mereka telah menghapus "lebih dari 18 juta keping informasi yang salah tentang Covid-19," dan menonaktifkan akun yang menyebarkan informasi palsu.

CDC melaporkan lebih dari 33.000 kasus baru di Amerika Serikat pada hari Kamis, menjadikan rata-rata tujuh hari naik menjadi 26.306, naik 70 persen pada minggu sebelumnya.

Rata-rata tujuh hari rawat inap di rumah sakit adalah sekitar 2.790 per hari, meningkat 36 persen. Dan setelah berminggu-minggu penurunan, rata-rata tujuh hari kematian adalah 211, meningkat 26 persen.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Kini Mendominasi Seluruh Dunia, AS Alami Lonjakan Kematian

Lonjakan tersebut difokuskan pada komunitas dengan tingkat vaksinasi rendah dan "orang Amerika yang tidak divaksinasi merupakan penyebab hampir semua rawat inap dan kematian akibat Covid-19 baru-baru ini," kata Jeff Zients, koordinator respons Covid-19 Gedung Putih.

Gelombang baru didorong oleh varian Delta, yang sekarang menyumbang lebih dari 80 persen kasus baru, menurut pelacak covSpectrum.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x