Jadi Kekhawatiran Baru Indonesia, Covid-19 Varian Delta yang Menyebar ke Luar Jawa Disorot Media Asing

- 24 Juli 2021, 15:20 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/PIRO4D/

PR PANGANDARAN - Meledaknya wabah Covid-19 menjadi kekhawatiran baru di Indonesia terutama di Luar Jawa, hingga disorot media asing The Guardian.

Covid-19 varian Delta telah memicu kekhawatiran baru karena penularan yang cepat membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit menjadi penuh, hal ini menjadi sorotan media asing.

Pemandangan yang selama berbulan-bulan menghantui rumah sakit di seluruh pulau Jawa di Indonesia dan menyebar di seluruh negeri, ketika varian Delta menyebar ke Luar Jawa dan menyebabkan kekurangan tempat tidur dan oksigen.

Baca Juga: Sempat Dikira Orang Gila, Jung Kyung Ho 'Hospital Playlist 2' Akui Pernah Dilaporkan ke Polisi

Banyak berita di media sosial tentang rumah sakit yang terlalu banyak dengan pasien di  Papua dan Kalimantan.

Dalam sebuah video yang beredar terlihatseorang pasien terbaring di dalam ambulans , dengan dua kerabatnya duduk di sebelahnya.

“Masyarakat membutuhkan bantuan. Saya telah membawa mereka ke rumah sakit tetapi mereka semua menolak kami. (Rumah sakit) mengatakan tidak ada oksigen. Kenapa pemerintah tidak bisa menyediakan oksigen?” kata Sopir ambulans, yang merekam video, terdengar berkata. Salah seorang akun Twitter melaporkan bahwa pasien akhirnya meninggal.

Baca Juga: Fakta Menarik Adlin Rambe, Asisten Sekaligus Kakak Rizky Billar yang Terancam Dipolisikan

Dalam rekaman lain yang telah dibagikan secara luas di dunia maya, pasien dirawat di teras sebuah rumah sakit di Jayapura, Papua, tampaknya karena kekurangan ruang.

Surat dari salah satu rumah sakit terbesar di kota itu, yang juga beredar secara luas di jagat maya, mendesak Wali Kota Jayapura dan Kapolsek untuk memberikan lebih banyak pasokan oksigen.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi kami dan ini dapat mempertaruhkan nyawa pasien,” tulis Fansca Titaheluw, direktur rumah sakit, dalam surat tertanggal 19 Juli.

Infeksi harian di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia selama seminggu terakhir, dengan sebagian besar kasus tercatat di Jawa, yang merupakan rumah bagi 60% populasi.

Baca Juga: Lirik Lagu Your Sign - SHAX, Tea Party, Sparkling, La Lima (OST Imitation) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Fasilitas medis di kota-kota besar di seluruh pulau selama berbulan-bulan berada di bawah tekanan besar, tidak mampu mengatasi masuknya pasien. Banyak orang telah meninggal di rumah, tidak dapat menemukan pengobatan.

Menurut data Kementerian Kesehatan, varian Delta yang lebih agresif, yang sebagian menjadi penyebab krisis di Jawa, telah menyebar ke 11 provinsi di tempat lain.

Para ahli kesehatan khawatir bahwa daerah-daerah seperti itu, yang memiliki sistem kesehatan yang lebih lemah, dapat menghadapi krisis yang lebih dalam.

“Dari apa yang saya lihat provinsi di luar Jawa tidak akan mampu menghadapi gelombang ini,” kata Trubus Rahadiansyah, pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti.

Baca Juga: Stonehenge Bakal Jadi Situs Inggris Berikutnya yang Dilucuti dari Status Warisan Dunia

Keterbatasan anggaran untuk karantina wilayah, kurangnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang terbatas hanyalah tiga dari kendala serius yang dihadapi provinsi, terutama di daerah pedesaan.

“Bahkan sebelum pandemi mereka telah berjuang dengan kekurangan tenaga medis dan fasilitas kesehatan,” kata Trubus.

Pandu Riono, ahli epidemiologi Universitas Indonesia, khawatir jika terjadi lonjakan seperti gelombang yang dialami Jawa, angka kematian bisa lebih tinggi, karena sumber daya lebih sedikit.

“Masyarakat akan sangat menderita jika kasusnya meningkat, seperti di Jawa dan Bali Masalahnya sangat sulit untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah itu,” kata Pandu.

Baca Juga: BTS Jadi Perwakilan Korsel di Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Saluran TV MBC Tuai Pujian ARMY

“Pemerintah daerah tidak bisa sendiri. Mereka dapat dibantu oleh pemerintah pusat atau oleh organisasi internasional. Mereka harus mengirim peralatan ventilator, oksigen tidak hanya ke pulau Jawa tetapi juga ke luar pulau Jawa," tambahnya.

Pandu mengatakan proses rekrutmen dokter yang baru lulus juga harus dipercepat, sehingga lebih banyak staf dapat segera dikerahkan.

Di luar Jakarta dan Yogyakarta, provinsi dengan kasus tertinggi per 100.000 adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Papua Barat.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x