Baru Datang, Utusan AS Langsung Dicerca Diplomat China: Berhenti Mengutuk Kami!

- 27 Juli 2021, 11:30 WIB
Seorang utusan AS yang baru datang malah langsung dicerca diplomat China seperti ini, meminta berhenti mengutuk China.
Seorang utusan AS yang baru datang malah langsung dicerca diplomat China seperti ini, meminta berhenti mengutuk China. /Reuters/

PR PANGANDARAN - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman yang baru datang ke China langsung disambut dengan pernyataan konfrontatif, termasuk Beijing yang mendesak AS untuk berhenti mengutuk Negeri Tirai Bambu itu.

Pada mulanya, Sherman mewakili AS datang di Tianjin pada hari Minggu, bertujuan untuk mencari "pagar pembatas" karena hubungan antara dua ekonomi teratas dunia terus memburuk dalam berbagai masalah mulai dari keamanan siber hingga hak asasi manusia.

"Harapannya mungkin dengan menjelekkan China, AS entah bagaimana bisa ... menyalahkan China atas masalah strukturalnya sendiri," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng kepada Sherman, dalam pembacaan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri China.

"Kami mendesak Amerika Serikat untuk mengubah pola pikirnya yang sangat sesat dan kebijakan berbahayanya," kata pernyataan itu mengutip Xie, seraya menambahkan bahwa Washington memandang China sebagai musuh yang dibayangkan.

Baca Juga: Jalani Tes Doping Setelah Menang Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Atlet Putri China Terancam Hilang Gelar

Bahkan, Xie juga menggambarkan hubungan sebagai "jalan buntu" dan menghadapi kesulitan serius.

Dia mengklaim bahwa orang-orang China memandang "retorika permusuhan AS sebagai upaya terselubung untuk menahan dan menekan China", dalam komentar yang mengingatkan pada pertukaran Maret yang berapi-api antara Washington dan diplomat top Beijing Antony Blinken dan Yang Jiechi di Alaska.

Sherman juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Pada Minggu, 25 Juli 2021, Sherma mencuitkan bahwa dia telah berbicara soal bisnis AS, terutama tantangan yang dihadapi di China, dan juga mengirim "belasungkawa yang tulus" untuk para korban banjir di provinsi Henan.

Baca Juga: Ribuan Fans Ikatan Cinta Kecewa hingga Tanda Tangani Petisi, Netizen: Sudah Lelah dengan Pembunuhan Roy

AS mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya berharap untuk menggunakan pembicaraan "terus terang" sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada Beijing "seperti apa persaingan yang bertanggung jawab dan sehat", tetapi ingin menghindari hubungan yang mengarah ke "konflik".

Namun begitu, perjalanan 25-26 Juli tidak lagi menjadi kunjungan resmi penuh.

Sherman tidak akan pergi ke Beijing, melainkan menghabiskan dua hari mulai hari Minggu di Tianjin, sebuah kota pelabuhan di timur laut.

Kunjungan itu secara luas dipandang sebagai langkah persiapan untuk pertemuan akhirnya antara Biden dan Presiden China Xi Jinping, karena hubungan AS-China terus terjun bebas dengan sedikit tanda perbaikan.

Baca Juga: Heboh Pengusaha Aceh Donasi Rp2 Triliun, Hotman Paris Tak Percaya: Kalahkan Bill Gates dan Konglomerat Dunia!

Sehari sebelum Sherman mendarat di China, Menteri Luar Negeri Wang Yi berjanji untuk "memberi pelajaran kepada AS" dalam memperlakukan negara lain secara setara, menandakan awal yang sulit untuk pembicaraan.

"China tidak akan menerima superioritas negara mana pun yang memproklamirkan diri," katanya seperti dikutip dalam pernyataan kementerian luar negeri Sabtu.

John Kerry, mantan menteri luar negeri yang menjadi utusan iklim AS, adalah satu-satunya pejabat senior lain dari pemerintahan Biden yang mengunjungi China pada bulan April.

Baca Juga: Cara Membedakan Oximeter Asli atau Palsu, Begini Menurut Pakar Kesehatan

Kedua belah pihak berjanji untuk bekerja sama dalam perubahan iklim, meskipun ada banyak perbedaan.

Sementara itu, Joe Biden sebagian besar mempertahankan sikap serupa Donald Trump terhadap China, ketika Washington berusaha membangun front persatuan sekutu demokratis melawan Beijing.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x