PR PANGANDARAN – Seorang atlet penembak Korea Selatan, menyebut saingan peraih medali emas sebagai 'teroris' setelah mengetahui bahwa dia adalah anggota Garda Revolusi Iran.
Atas alasan itu, atlet penembak asal Korea Selatan itu heran dengan seorang anggota Garda Revolusi Iran yang bernama Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah diizinkan untuk bersaing di Olimpiade Tokyo, menyebutnya sebagai ‘teroris’.
Javad Foroughi, atlet penembak asal Iran yang disebut Korea Selatan sebagai anggota Garda Revolusi Iran, diketahui telah meraih medali emas di nomor pistol udara 10 meter, mengalahkan Damir Mikec dari Serbia dan Wei Pang dari Tiongkok.
Baca Juga: Mengenal Depresi, Lengkap dengan Ciri dan Cara Penanganannya
Setelah kejadian itu, dia dicap teroris oleh Jin Jong-oh, penembak Korea yang meraih emas di ajang yang sama di London 2012 dan bertanding di Tokyo.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Insider.com, Jong-oh membuat komentar sehubungan dengan fakta bahwa Foroughi adalah anggota IRGC, sebuah kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2019.
Korps Pengawal Revolusi Islam adalah pasukan elit yang melakukan misi bayangan di luar perbatasan Iran dan menekan perbedaan pendapat internal di dalam.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Turki Jadi Area Bencana, Erdogan: Kita Tidak Melakukan Apapun Selain Berdoa
Lebih lanjut, Jong-oh lantas melontarkan komentar yang tidak pantas kepada Javad Foroyghi.
"Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling tidak masuk akal dan konyol," kata Jong-oh kepada wartawan di Bandara Seoul setibanya di rumah dari Tokyo, menurut Korea Times.
Artikel Rekomendasi