PR PANGANDARAN - Jelang hari terakhir Olimpiade Tokyo 2020, penyelenggara melaporkan prediksi adanya badai tropis Mirinae yang datang ke ibu kota Jepang, tetapi tidak mengumumkan perubahan apa pun pada kompetisi.
Dikhawatirkan mengganggu hari terakhir Olimpiade Tokyo 2020, badai tropis Mirinae itu digambarkan Badan Meteorologi Jepang sebagai angin kencang bercampur gelombang tinggi di sepanjang garis pantai timur dari Sabtu sore hingga Minggu.
Bertepatan dengan datangnya badai tropis Mirinae, upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada Minggu malam, lengkap dengan pemberian medali polo air dan senam ritmik berlangsung di tempat indoor di kota siang hari.
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam ini 7 Agustus 202: Makin Tegang, Andin dan Nino Berebut Hak Asuh Reyna
Sedangkan balapan lintasan sepeda juga dijadwalkan di Shizuoka, barat daya Tokyo, sedangkan maraton putra akan dimulai Minggu pagi di kota Sapporo yang jauh di utara.
"Kami dengan tegas dan tenang memperhatikan" jalur badai, kata juru bicara panitia penyelenggara Tokyo 2020 Masa Takaya kepada wartawan.
“Ini perlu diinformasikan secara objektif, sehingga kita bisa menghindari reaksi berlebihan yang berlebihan,” katanya.
Di sisi lain, badai terpisah telah melanda Jepang minggu lalu, memaksa penyelenggara Olimpiade untuk menjadwal ulang beberapa acara dayung dan panahan, meskipun mereka memajukan final selancar untuk memanfaatkan ombak yang kuat.
Pada Jumat kemarin, badai tropis Mirinae berada sekitar 100 kilometer (62 mil) utara pulau Minamidaito, dekat kepulauan selatan Okinawa.
Artikel Rekomendasi