Polusi Udara Beri Pengaruh pada Risiko Demensia, Ini Penjelasan Studi Baru di AS

- 7 Agustus 2021, 20:00 WIB
Sebuah studi baru dari AS melaporkan polusi udara memberi pengaruh pada risiko demensia, ini penjelasan lengkapnya.
Sebuah studi baru dari AS melaporkan polusi udara memberi pengaruh pada risiko demensia, ini penjelasan lengkapnya. /Pixabay/Stevepb

PR PANGANDARAN - Sebuah studi baru dari Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa sedikit peningkatan tingkat polusi udara dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih besar bagi orang yang tinggal di daerah tersebut.

Adapun studi baru AS itu berasal dari para peneliti di University of Washington yang menggunakan data dari dua proyek yang sudah berjalan lama, satu yang dimulai pada akhir 1970-an mengukur polusi udara dan satu lagi tentang faktor risiko demensia yang dimulai pada 1994.

Lebih lanjut, studi baru dari AS itu mengidentifikasi hubungan antara polusi udara PM2.5 atau partikel 2,5 mikrometer atau lebih kecil dengan risiko demensia.

"Kami menemukan bahwa peningkatan 1 mikrogram per meter kubik paparan berhubungan dengan 16 persen lebih besar bahaya demensia. Ada hubungan serupa untuk demensia tipe Alzheimer," kata penulis utama studi Rachel Shaffer, yang melakukan penelitian sebagai mahasiswa doktoral di University of Washington.

Baca Juga: Ramalan Zodiak untuk 8 Agustus 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Ada yang Berusaha Mendekatimu

Kemudian, studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives pada 4 Agustus lalu itu, diketahui mengamati lebih dari 4.000 penduduk wilayah Seattle yang terdaftar dalam Studi Perubahan Pikiran Orang Dewasa (ACT).

Dari penduduk tersebut, para peneliti mengidentifikasi lebih dari 1.000 orang yang telah didiagnosis dengan demensia di beberapa titik sejak Studi ACT dimulai pada tahun 1994.

Setelah pasien dengan demensia diidentifikasi, peneliti membandingkan paparan polusi rata-rata dari setiap peserta menjelang usia di mana pasien demensia didiagnosis.

Baca Juga: Video Call Orang Tua Atta Halilintar, Krisdayanti Menangis Gegara Hal Ini: Kita Besan, Tapi Belum Pernah...

Misalnya, jika seseorang didiagnosis menderita demensia pada usia 72 tahun, para peneliti membandingkan paparan polusi dari peserta lain selama dekade sebelum masing-masing mencapai 72 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa hanya perbedaan 1 mikrogram per meter kubik antara tempat tinggal dikaitkan dengan kejadian demensia 16 persen lebih tinggi.

Meskipun ada banyak faktor seperti diet, olahraga, dan genetika yang terkait dengan peningkatan risiko demensia, para peneliti menyebut polusi udara sekarang diakui sebagai salah satu faktor risiko utama yang berpotensi dimodifikasi.

Baca Juga: Cek Ramalan Zodiak 8 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Ada Orang yang Ga Senang sama Kamu

Hasil terbaru menambah bukti yang menunjukkan polusi udara memiliki efek neurodegeneratif dan mengurangi paparan polusi udara dapat membantu mengurangi beban demensia.

"Bagaimana kami memahami peran paparan polusi udara terhadap kesehatan telah berkembang dari pemikiran pertama bahwa itu terbatas pada masalah pernapasan, kemudian juga memiliki efek kardiovaskular, dan sekarang ada bukti efeknya pada otak," jelas Shaffer.

"Di seluruh populasi, sejumlah besar orang terpapar. Jadi, bahkan perubahan kecil dalam risiko relatif akhirnya menjadi penting dalam skala populasi," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x