Herd Immunity hanya 'Mitos' saat Covid-19 Varian Delta Merajalela, Ini Kata Oxford

- 11 Agustus 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Delta
Ilustrasi Covid-19 varian Delta /Pixabay/Pete Linforth

PR PANGANDARAN - Mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity Covid-19 adalah 'tidak mungkin' dengan varian Delta yang kini sudah merajalela, kata kepala Grup Vaksin Oxford.

Memberikan bukti kepada anggota parlemen pada Selasa, Prof Sir Andrew Pollard mengatakan fakta bahwa vaksin tidak menghentikan penyebaran Covid-19 berarti mencapai ambang batas kekebalan secara keseluruhan dalam populasi (herd immunity) adalah 'mitos'.

“Masalah dengan virus ini bukan campak. Jika 95% orang divaksinasi campak, virus tidak dapat menular dalam populasi,” katanya kepada kelompok parlemen semua partai (APPG) tentang Covid-19.

Baca Juga: Ashanty Soal Krisdayanti 'Lengket' dengan Aurel Hermansyah: Bukan Masalah, Ini Impian Mas Anang

“Varian Delta masih akan menginfeksi orang yang sudah divaksinasi. Dan itu berarti bahwa siapa pun yang masih belum divaksinasi pada suatu saat akan terkena virus … dan kami tidak memiliki apa pun yang akan (sepenuhnya) menghentikan penularan itu," ungkapnya.

Meskipun vaksin yang ada sangat efektif untuk mencegah penyakit dan kematian Covid-19 yang serius, namun tidak menghentikan orang yang divaksinasi lengkap agar tidak terinfeksi oleh virus penyebab Covid-19.

Konsep herd immunity atau populasi bergantung pada sebagian besar populasi yang mendapatkan kekebalan – baik melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya – yang, pada gilirannya, memberikan perlindungan tidak langsung dari penyakit menular bagi mereka yang tidak divaksinasi dan mereka yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Hari ini 11 Agustus 2021: Dapatkan 5 Northern Smoked Chicken!

Data dari studi React baru-baru ini yang dilakukan oleh Imperial College London menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi penuh berusia 18 hingga 64 tahun memiliki risiko 49% lebih rendah untuk terinfeksi dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x