Panda Raksasa Dilaporkan Meninggal di Penangkaran, Disebut Karena Tumor Ganas

- 14 Agustus 2021, 11:50 WIB
ISeekor panda raksasa bernama Kelin dilaporkan meninggal di penangkaran, yang mana karena tumor ganas yang dideritanya.
ISeekor panda raksasa bernama Kelin dilaporkan meninggal di penangkaran, yang mana karena tumor ganas yang dideritanya. /Pixabay

PR PANGANDARAN - Kabar kurang menyenangkan bagi pecinta binatang lucu asal China, seekor panda raksasa bernama Kelin dinyatakan meninggal karena tumor ganas setelah menerima perawatan darurat. Ini adalah kasus pertama dalam sejarah panda raksasa di penangkaran.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding di Provinsi Sichuan China Barat Daya, panda raksasa Kelin tiba-tiba pingsan dan kejang-kejang saat makan di dalam ruang penangkaran.

Tim dokter hewan segera melakukan prosedur darurat dan menghubungi ahli bedah saraf dari rumah sakit terkemuka untuk konsultasi darurat. Diagnosis awal dari para ahli adalah bahwa panda raksasa Kelin menderita lesi intrakranial.

Baca Juga: Lawan Varian Delta, Israel Mulai Beri Vaksin Booster pada Warga Lansia

Selama penyelamatan, Kelin mengalami krisis pernapasan selama hampir dua jam dan gejala ankilosis sistemik intermiten tidak berkurang secara signifikan.

Setelah upaya 24 jam oleh tim dokter hewan, Kelin mengalami gangguan pernapasan lagi dan dinyatakan meninggal pada hari yang sama setelah upaya penyelamatan gagal.

Untuk lebih memperjelas jenis dan sifat penyakitnya, tim dokter hewan melakukan otopsi dan pemeriksaan histopatologi terhadap Kelin, kemudian memberi diagnosis temuan glioblastoma, sejenis tumor ganas.

Baca Juga: Angka Terkonfirmasi Covid-19 di Pangandaran Tembus 6 Ribu, Bupati Pangandaran Sosialisasikan Vaksinasi dan 3T

Dokter mengatakan penyakit itu belum dilaporkan dalam kedokteran hewan pada panda raksasa di dalam dan luar negeri.

Studi medis telah menunjukkan bahwa glioblastoma, karena pertumbuhannya yang cepat, keganasan yang tinggi, dan perkembangan yang cepat, biasanya memiliki waktu bertahan hidup rata-rata satu tahun melalui pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x