Sebut Alasan AS Tarik Perlindungan ke Afghanistan, Kanselir Jerman: Efek Domino hingga Taliban Kembali

- 17 Agustus 2021, 19:10 WIB
Kanselir Jerman sebut alasan AS tarik perlindungan ke Afghanistan, bahwa itu menjadi efek domino hingga Taliban kembali berkuasa.
Kanselir Jerman sebut alasan AS tarik perlindungan ke Afghanistan, bahwa itu menjadi efek domino hingga Taliban kembali berkuasa. /REUTERS/Annegret Hilse/

PR PANGANDARAN - Usai perlindungan AS lepas dari Afghanistan, Taliban dengan cepat segera mengambil alih hingga ke ibu kota Kabul, sehingga Kanselir Jerman Angela Merkel ikut angkat bicara, menilai keputusan AS untuk mundur sebagian karena alasan politik dalam negeri, demikian sumber di partainya mengatakan kepada AFP.

Disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan partai CDU-CSU, Angela Merkel mengatakan keputusan NATO untuk mundur setelah hampir dua dekade memberi perlindungan pada Afghanistan pada akhirnya dibuat oleh AS, yang mana alasan politik dalam negeri sebagai hal yang harus disalahkan.

"Kami selalu mengatakan, jika AS tetap, kami juga akan tinggal," kata Angela Merkel, menurut peserta pertemuan itu.

"Penarikan pasukan memicu efek domino yang memuncak pada Taliban yang kembali berkuasa," kata Angela Merkel.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 18 Agustus 2021: Nino Ditahan Gegara Tes DNA Reyna, Andin Senang

"Bagi banyak orang yang telah membangun kemajuan dan kebebasan, terutama perempuan, ini adalah peristiwa pahit," tambahnya.

Adapun upaya sekarang harus difokuskan pada evakuasi warga negara Jerman serta warga Afghanistan yang telah bekerja dengan Jerman atau yang berada dalam bahaya dari Taliban.

Berlin memperkirakan 2.500 karyawan lokal yang bekerja dengan pasukan Jerman atau di kedutaan, serta anggota keluarga mereka, perlu dievakuasi dari negara itu.

Sedangkan 2.000 warga Afghanistan lainnya, seperti aktivis hak asasi manusia atau karyawan organisasi non-pemerintah, juga perlu dibawa ke luar negeri.

Baca Juga: Usai Taliban Kuasai Afghanistan, Menlu Blinken Sebut Andil China dan Rusia

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah