PR PANGANDARAN - Akhir pekan lalu, Haiti baru mendapat gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR yang telah memakan korban tewas lebih dari 700 orang, bahkan jumlah kematian meningkat sementara rumah sakit dibanjiri dengan ratusan orang terluka.
Namun begitu, ini bukan gempa dahsyat pertama di Haiti, sedangkan gempa kuat terakhirnya mengguncang negara itu pada 2010 lalu.
Bahkan berdasarkan sejarahnya, Haiti memiliki posisi di tepi lempeng tektonik Karibia yang perlahan bergeser, sehingga ini menjadi alasan negara berpenduduk 11,26 juta itu selalu diguncang gempa dahyat.
Baca Juga: Iran Sebut Afghanistan Dikuasai Taliban Karena Kegagalan AS, Raisi: Ini Kesempatan Pulih!
Pergerakan lempeng tektonik tersebut membangun tekanan dalam jaringan patahan yang merambah pulau, kemudian pelepasan yang terbentuk melalui gempa bumi.
Pulau Hispaniola meliputi Haiti dan Republik Dominika, yang berada di atas lempeng tektonik Karibia dan dikelilingi oleh banyak lempeng lainnya.
Lempeng Karibia terus-menerus didorong dan didorong oleh lempeng lainnya. Saat lempeng saling bergesekan, gaya menghasilkan patahan.
Gempa Haiti mungkin terjadi dalam salah satu patahan, yang dikenal sebagai zona patahan Enriquillo-Plantain Garden.
Baca Juga: PBB Minta Dunia Bersatu Lawan Taliban: Pastikan Afghanistan Tak Jadi Tempat Berlindung Teroris!
Adapun analisis wilayah setelah gempa 2010 menunjukkan itu meningkatkan tekanan dalam dua arah yang berbeda.
Artikel Rekomendasi