Ia bersikeras bahwa Taliban harus memenuhi "syarat" dalam masalah kemanusiaan, terutama hak-hak perempuan.
Dan pada Minggu, sekitar 100 negara mengumumkan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka akan terus memproses dokumen bagi warga Afghanistan.
Dan warga negara asing untuk meninggalkan negara itu bahkan setelah batas waktu penarikan AS pada Selasa.
"Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua orang dengan dokumentasi perjalanan yang tepat akan diizinkan untuk melanjutkan dengan cara yang aman dan tertib," kata pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga: 80 Persen Warganya Sudah Divaksin, Menkes Singapura: Ambil Langkah Maju
Juga pada Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia dan menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Inggris, Turki, NATO dan "mitra kunci" lainnya akan bertemu secara virtual untuk membahas "pendekatan selaras" di Afghanistan ke depan.
PBB mengatakan sedang bersiap untuk "skenario terburuk" hingga setengah juta lebih banyak pengungsi dari Afghanistan pada akhir 2021.***
Artikel Rekomendasi