Taliban Diperkirakan Akan Segera Umumkan Pemerintahan Baru di Afghanistan

- 3 September 2021, 11:20 WIB
Kabarnya Taliban akan segera mengumumkan berdirinya pemerintahan baru di wilayah yang sebelumnya bernama Afghanistan.
Kabarnya Taliban akan segera mengumumkan berdirinya pemerintahan baru di wilayah yang sebelumnya bernama Afghanistan. /REUTERS/Mustafa Andaleb

PR PANGANDARAN - Taliban diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan baru di Afghanistan dalam beberapa jam.

Pasalnya kekacauan di negara itu semakin dalam dan para pakar memperingatkan akan keruntuhan ekonomi yang akan segera terjadi di Afghanistan, Taliban pun dikabarkan akan mengambil tindakan.

Lebih dari dua minggu setelah Taliban menguasai Afghanistan, sumber mengatakan kepada Agence-France Presse bahwa kabinet dapat diumumkan setelah salat subuh pada hari Jumat.

Baca Juga: Ashanty Ternyata Miliki Trauma dan Takut Pada Kucing: Mereka Goda-godain Aku

Ahmadullah Muttaqi, seorang pejabat Taliban mengatakan di media sosial bahwa sebuah upacara sedang dipersiapkan di istana presiden di Kabul.

Penyiar swasta Tolo menyatakan pengumuman sudah dekat.

Pemimpin tertinggi gerakan itu, Haibatullah Akhundzada, diperkirakan memiliki kekuasaan tertinggi atas dewan pemerintahan baru, dengan seorang presiden di bawahnya.

Baca Juga: Kadin Pangandaran Ajak Tanam Porang, Bupati Jeje: Kita Lihat Hasilnya setelah 8 Bulan Petani Panen

Militan itu memerintah Afghanistan melalui dewan kepemimpinan yang tidak dipilih secara brutal menegakkan bentuk radikal hukum syariah dari tahun 1996 hingga 2001 ketika mereka digulingkan oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat.

Sejak Taliban kembali, mereka telah menjanjikan aturan yang lebih lembut.

Namun, AS, Uni Eropa, dan lainnya meragukan jaminan kelompok itu, dengan mengatakan pengakuan formal terhadap pemerintah baru akan bergantung pada tindakan Taliban yang berkuasa.

Baca Juga: Astrologi Ungkap Jennie BLACKPINK Terlahir sebagai Seorang Idol KPop Terkenal

"Kami tidak akan menuruti perkataan mereka, kami akan menerima mereka atas perbuatan mereka," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Victoria Nuland, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

Uni Eropa mengatakan penguasa baru tidak akan diakui sampai mereka membentuk pemerintahan inklusif, menghormati hak asasi manusia, dan memberikan akses tak terbatas bagi pekerja bantuan.

Haibatullah, seorang ulama dari Kandahar yang putranya adalah seorang pelaku bom bunuh diri, diharapkan memainkan peran teokratis yang serupa dengan yang dimainkan oleh pemimpin tertinggi Iran.

Baca Juga: Bupati Jeje Wiradinata: Kadin Pangandaran Miliki Terobosan Luar Biasa dalam Pemberdayaan Petani

Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri dan wakil pemimpin gerakan yang dipenjara di Pakistan, kemungkinan akan ditunjuk sebagai kepala pemerintahan.

Pejabat Taliban lainnya yang diperkirakan akan memegang posisi senior adalah Sirajuddin Haqqani yang merupakan wakil pemimpin lainnya dan Mohammad Yaqoob yakni putra pendiri Taliban, Mullah Muhammad Omar, yang meninggal pada 2013.

Pemerintah baru akan menghadapi tantangan besar.

PBB telah memperingatkan soal bencana kemanusiaan yang menjulang di negara berpenduduk 40 juta orang itu di tengah kekeringan parah, meningkatnya kerawanan pangan, dan pergolakan perang 20 tahun yang memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: Spoiler Penthouse Season 3 Episode 13: Lolos dari Maut dan Siap Rebut Cheong Ah, Ingatan Cheon Seo Jin Pulih?

Taliban telah berjanji untuk mengizinkan perjalanan yang aman ke luar negeri bagi orang asing atau warga Afghanistan yang tertinggal oleh pengangkutan udara besar-besaran yang berakhir dengan penarikan pasukan AS terakhir pada hari Senin, tetapi bandara Kabul tetap ditutup pada hari Kamis.

Sementara itu, pasukan dan pejuang Taliban yang setia kepada pemimpin perlawanan Ahmad Massoud terus berperang di lembah Panjshir di utara Kabul, masing-masing pihak mengklaim telah menimbulkan banyak korban.

Seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan para pejuang Taliban telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.

Kelompok pemberontak Front Perlawanan Nasional Afghanistan, bagaimanapun, mengatakan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan telah mengusir semua serangan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x