PR PANGANDARAN - Senin 6 September 2021, Pemerintahan Presiden Joe Biden menghadapi tekanan yang meningkat. Di tengah laporan bahwa beberapa ratus orang termasuk orang AS telah dicegah selama seminggu untuk ikut penerbangan keluar dari bandara di Afghanistan utara.
Marina LeGree, pendiri dan direktur eksekutif sebuah organisasi non-pemerintah kecil Amerika yang aktif di Afghanistan, mengatakan sekitar 600 hingga 1.300 orang termasuk gadis-gadis dari kelompoknya telah menunggu untuk ikut penerbangan di dekat bandara Mazar Sharif selama seminggu, seiring dengan kebingungan yang melibatkan pejabat Taliban dan AS.
Jumlah itu termasuk 19 orang AS, meskipun tidak ada yang bergabung dengan grup LeGree, mereka yang menunggu untuk penerbangan itu ditampung di berbagai tempat di kota dekat Afghanistan utara.
“Sudah tujuh hari dan tidak ada yang bergerak,” kata LeGree kepada AFP, seraya menambahkan bahwa enam pesawat sewaan sedang menunggu di bandara untuk mengevakuasi kelompok LSM.
Dikutip Pikiran-Rakyat-
Semuanya adalah Hazara, etnis minoritas di Afghanistan yang mengalami penindasan berat ketika Taliban terakhir kali menguasai negara itu dari tahun 1996-2001.
LeGree yang telah bekerja di Afghanistan sejak 2005 untuk kelompok bantuan dan badan-badan Amerika Serikat, menyatakan frustrasi dengan peran Departemen Luar Negeri dalam membersihkan penerbangan.
Baca Juga: Dugaan Ikatan Cinta 7 September 2021: Al dan Angga Habisi Tukang Ojek yang Mangkal di Pondok Pelita
Keberangkatan kelompok itu tampaknya sudah dekat sampai beberapa hari yang lalu, ketika perencanaan tiba-tiba terhenti.
Artikel Rekomendasi