Salon kecantikan yang akan mulai kembali operasinya terpaksa harus tetap tutup dan gereja juga ditutup untuk layanan tatap muka.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, “Baru-baru ini negara itu tidak mampu lagi melakukan lockdown, setelah tindakan sebelumnya menghancurkan perekonomian dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaannya.”
Tetapi hanya dengan sekitar 19 persen dari populasi yang ditargetkan, divaksinasi penuh dan rumah sakit terisi dengan cepat. Pihak berwenang memiliki sedikit pilihan untuk memperlambat penyebaran virus.
Seperti diketahui Filipina sedang berjuang untuk menahan lonjakan infeksi Covid 19, yang telah membebani rumah sakit karena mereka kekurangan perawat.
Beban kasusnya telah melewati angka 2 juta, dengan lebih dari 34.000 angka kematian.***
Artikel Rekomendasi