Enam pekerja bandara wanita berdiri di pintu masuk utama pada Sabtu, mengobrol dan tertawa sambil menunggu untuk memindai dan mencari penumpang wanita yang memesan penerbangan domestik.
Kakak Rabia, Qudsiya Jamal, 49 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa pengambilalihan oleh Taliban telah mengejutkannya.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Sedang Berutang Karma pada Seseorang dan Cara Membayarnya
“Saya sangat takut,” kata ibu lima anak yang merupakan tulang punggung keluarganya.
“Keluarga saya takut, mereka mengatakan kepada saya untuk tidak kembali. Tetapi saya senang sekarang, santai dan tidak ada masalah sejauh ini,” katanya.
Hak-hak perempuan Afghanistan sangat dibatasi dibawah pemerintahan Taliban 1996-2001, tetapi sejak kembali berkuasa kelompok itu mengklaim bahwa mereka tidak akan terlalu ekstrim.
Baca Juga: 7 Langkah Peduli Membantu Seseorang Mengatasi Kesedihan Setelah Ditinggal Bunuh Diri
Wanita akan diizinkan untuk kuliah, selama kelas dipisahkan berdasarkan jenis kelamin atau setidaknya dipisahkan oleh tirai.
Otoritas pendidikan Taliban mengatakan, wanita juga harus mengenakan abaya, jubah yang menutupi semua dan cadar niqab yang menutupi wajah.
Namun Alison Davidian, perwakilan untuk UN Women di Afghanistan mengatakan bahwa Taliban telah mengabaikan janji mereka untuk menghormati hak-hak perempuan Afghanistan.
Artikel Rekomendasi