3 Astronot China Kembali ke Bumi usai Jalani Misi 90 Hari di Stasiun Luar Angkasa

- 17 September 2021, 17:20 WIB
Ilustrasi stasiun luar angkasa. Usai 90 hari berada di stasiun luar angkasa internasional, 3 astronot China ini akhirnya kembali ke Bumi.
Ilustrasi stasiun luar angkasa. Usai 90 hari berada di stasiun luar angkasa internasional, 3 astronot China ini akhirnya kembali ke Bumi. /Pixabay

PR PANGANDARAN - 3 astronot China kembali ke bumi setelah 90 hari di stasiun luar angkasa internasional, itu adalah misi berawak pertama negara itu sejak 2016.

Dalam kapsul kecil itu, tiga astronot tersebut adalah Nie Haisheng, Liu Boming, dan Tang Hongbo yang mendarat dengan selamat di gurun Gobi di wilayah otonomi Mongolia di utara China pada pukul 13.34 setempat.

Awak pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 berada dalam kondisi yang baik setelah misi 90 hari, itu adalah rekor durasi untuk China.

Baca Juga: Eropa Selidiki TikTok Atas Data Pengguna di Bawah Umur Terkait Hubungannya dengan China

Rekaman langsung menunjukkan kru medis dan staf pendukung dengan helikopter bergegas ke lokasi pendaratan di gurun Gobi. Seorang staf memasang bendera nasional China di dekat kapsul.

Para Taikonaut, sebagaimana astronot China dikenal, akan menjalani karantina 14 hari sebelum mereka bisa pulang. 

“Karena sistem kekebalan mereka mungkin melemah setelah misi panjang,” kata Huang  Weifen, kepala perancang proyek luar angkasa berawak China mengatakan kepada CCTV.

Baca Juga: Direktur IMF Dituduh Mendorong Perubahan Laporan Bank Dunia untuk Mendukung China

Misi Shenzhou-12 adalah yang pertama dari empat misi berawak yang direncanakan untuk 2021-2022 saat China merakit stasiun ruang angkasa permanen pertamanya.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, proses ini membutuhkan 11 misi, termasuk peluncuran tiga modul stasiun.

Konstruksi dimulai pada bulan April dengan peluncuran modul Tianhe, tempat tinggal masa depan stasiun ruang angkasa.

Baca Juga: Hubungi China Diam-diam, Jenderal Top AS Malah Dapat Dukungan Joe Biden, Ternyata Terkait Trump

Sedikit lebih besar dari bus kota, Tianhe adalah tempat tinggal Nie, Liu, dan Tang sejak pertengahan Juni, itu menandai misi penerbangan luar angkasa terpanjang China.

Saat berada di orbit, para astronot melakukan perjalanan luar angkasa, memvalidasi sistem pendukung kehidupan Tianhe, menguji lengan robot modul, dan menyortir persediaan untuk misi kru mendatang.

Misi awak kedua direncanakan pada Oktober, dengan kelompok astronot berikutnya diharapkan untuk tinggal di Tianhe selama enam bulan.

Baca Juga: Pernikahan Terpendek di Dunia, Pasangan China ini Bercerai Usai 1 Jam Menikah

Menjelang misi Shenzhou-13 itu, China akan mengirim pesawat ruang angkasa kargo otomatis, Tianzhou-3, ke Tianhe dengan membawa persediaan yang dibutuhkan oleh kru berikutnya.

Tianzhou-3 akan diluncurkan dalam waktu dekat, demikian kata media China baru-baru ini.

Diblokir oleh undang-undang AS untuk bekerja sama dengan NASA dan dengan perluasan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dipimpin AS, China telah menghabiskan dekade terakhir mengembangkan teknologi untuk membangun stasiun ruang angkasanya sendiri.

Stasiun luar angkasa China, yang diharapkan selesai pada akhir 2022, akan menjadi satu-satunya alternatif untuk ISS yang berusia 20 tahun, yang mungkin akan pensiun pada 2024.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x