Profesor Ini Sebut Mengganti Tes PCR untuk Pelancong Luar Negeri Miliki Risiko

- 20 September 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi tes Covid-19. Seorang profesor menekankan tentang pentingnya meningkatkan kemampuan tes PCR dan sistemnya bagi pelancong luar negeri.
Ilustrasi tes Covid-19. Seorang profesor menekankan tentang pentingnya meningkatkan kemampuan tes PCR dan sistemnya bagi pelancong luar negeri. /Pixabay/Peggychoucair

PR PANGANDARAN - Pejabat seharusnya mendukung sistem pengujian Covid untuk perjalanan ke luar negeri daripada “meninggalkannya”, demikian kata seorang penasihat Pemerintah.

Prof Stephen Reicher dari Scientific Pandemic Insights Group on Behaviours mengakui pengujian PCR untuk para pelancong tidak berfungsi.

Namun dia mengecam rencana untuk mengganti tes PCR dengan lateral flow sebagai ancaman "risiko yang meningkat".

Baca Juga: Rahasia dan 6 Tips Membuat Tes PCR Cepat Negatif Covid-19 dari dr. Otto Rajasa

“Kita membutuhkan tes PCR karena semua orang selalu mengatakan bahwa tes lateral flow tidak pernah disebut sebagai tes yang baik untuk menentukan kita aman atau tidak dan karena itu Anda dapat bertindak seolah-olah Anda tidak memiliki virus,” ujar Prof Reicher.

Ia menganggap tes lateral flow hanya mengambil kasus tanpa gejala.

“Tetapi akan jauh lebih baik untuk mempertahankan tes PCR sekaligus meningkatkan sistem dan melakukannya melalui NHS,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Menkes Budi Sadikin Beberkan Syarat Gratis Tes PCR yang Ditanggung Negara

Prof Reicher mengatakan mengubah jenis tes akan menghentikan kemampuan kita untuk melacak varian yang berbeda dan meningkatkan kemungkinan orang yang terinfeksi masuk ke negara itu.

"Saya pikir kita seharusnya memperbaiki sistem daripada mengabaikannya,” katanya.

Tentang situasi Covid 19 di Inggris, Prof Reicher memperingatkan hal-hal di luar kendali. Angkanya sebelumnya menunjukkan 29.612 lebih banyak kasus Covid 19 dan 56 kematian lainnya.

Baca Juga: Korea Utara Mengembangkan Alat PCR Sendiri untuk Menguji Covid-19

Dia mengatakan telah menyarankan Pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan pencegahan setahun yang lalu tetapi diabaikan, itulah sebabnya pandemi menjadi begitu jauh di luar kendali.

Dia mengatakan Covid 19, bahkan varian Delta, dapat dikendalikan oleh campuran vaksinasi dan "perlindungan moderat" dari penguncian penuh dan ketat, sebuah pendekatan yang terbukti di negara lain.

“Daripada harus memberlakukan pembatasan ketat nanti, mari lakukan hal-hal yang masuk akal sekarang,” ujar Prof Reicher sebagaimana dikutip Pangandaran.pikiran-rakyat.com dari laman mirror.co.uk.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x