Network
PR PANGANDARAN - Lars Vilks, 75 tahun, sedang berpergian dengan mobil polisi ketika kendaraan itu bertabrakan dengan sebuah truk sekira pukul 15.30 waktu setempat, pada Minggu 3 Oktober di luar Markaryd, Swedia.
Ilustrator Swedia yang secara kontroversial menggambar Nabi Muhammad sebagai seekor anjing itu tewas dalam kecelakaan mobil.
Menurut surat kabar Swedia, kendaraannya berada pada sisi jalan yang salah pada saat kecelakaan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sebut Soal Kartun Jangan Diblur, Petinggi RCTI Ajak Pahami P3SPS
Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Mirror, Vilks dan dua orang petugas polisi di dalam mobil tersebut meninggal dunia.
“Pada minggu sore, sebuah kecelakaan terjadi di E4 di luar Markaryd ketika sebuah mobil polisi sipil dan sebuah truk bertabrakan. Dengan cemas dan sedih saya menerima kabar bahwa dua rekan kami dan petugas keamanan kami meninggal sore ini,” kata polisi Swedia.
“Penyelidikan atas tindakan polisi dalam kecelakaan itu sekarang dipimpin oleh jaksa di ruang penuntutan khusus karena kecelakaan itu melibatkan pegawai polisi,” ujarnya.
Baca Juga: Tayangan Kartun Kebanyakan Disensor, Ketua KPI: Itu Bukan Ulah Kami, Bro!
Sementara pernyataan itu mengatakan bahwa pada awalnya tidak ada yang menunjukkan bahwa ada orang lain yang terlibat, polisi sedang menyelidiki penyebab tabrakan tersebut.
Vilks menjadi sasaran serangan teror setelah sebuah surat kabar, Nerikes Allehanda, menerbitkan gambar penistaan agama pada tahun 2007 dengan judul ‘hak untuk mengejek agama’.
Ini memicu kontroversi di seluruh dunia dengan protes di sejumlah negara Muslim dan para pemimpin secara terbuka mengutuk karya seni tersebut.
Baca Juga: Tunjukan Kartun Nabi Muhammad, Guru Inggris ini Kembali Dapat Ancaman Pembunuhan
Duta besar dari negara-negara Muslim bertemu dengan Perdana Menteri Swedia saat itu, Fredrik Reindfeldt, dalam upaya untuk menenangkan ketegangan.
Ilustrator Swedia tersebut sejak saat itu berada pada daftar sasaran Al-Qaeda dan ISIS, Al-Qaeda memberikan hadiah $100.000 (sekira Rp1,4 miliar) kepada yang bisa memberikan kepalanya.
Pada bulan Februari 2015, Vilks berbicara di acara seni, penghujatan, dan kebebasan berekspresi di Kopenhagen, ketika itu orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dan membunuh satu orang.
Baca Juga: Jadi Aturan Baru Ayatollah, Karakter Kartun Perempuan di TV Iran Kini Harus Memakai Hijab
Vilks juga menjadi sasaran kelompok Islam Somalia, Al-Shaabab, yang dalam sebuah video mengancam nyawanya.
Pada September 2011, tiga pria ditangkap karena dicurigai berencana membunuh Vilks dalam serangan teror di Gothenburg.***
Artikel Rekomendasi