Dianggap Cabul, Netizen Jepang dan Tiongkok Ramai Ajukan Petisi Untuk Hapus Adegan Kartun Doraemon

- 12 Desember 2020, 16:04 WIB
ilustrasi tayangan Doraemon.*
ilustrasi tayangan Doraemon.* /Tangkapan layar trailer Doraemon/

PR PANGANDARAN – Seorang netizen asal Jepang mengajukan petisi untuk menghapus adegan Nobita masuk ke kamar mandi Shizuka dalam serial kartun Jepang Doraemon.

Netizen itu mengatakan jika adegan tersebut menyesatkan dan tidak pantas untuk dilihat anak-anak.

Petisi tersebut menimbulkan diskusi hangat di kalangan netizen lainnya mengenai adegan yang seharusnya tidak ada dalam sebuah kartun.

Baca Juga: Sah Hampir dengan Suara Bulat, Parlemen Bhutan Setujui RUU untuk Legalkan LGBT

Dikutip dari Global Times, netizen di Jepang itu mengajukan petisi kepada TV Asahi dan perusahaan produksi Doraemon untuk menghapus adegan tersebut karena bisa memberikan pelajaran yang salah.

Topik tersebut telah dilihat lebih dari 620 juta kali di Sina Weibo dan dikomentari sekitar 30.000 oleh para penggunanya.

Sebagian besar pengguna Weibo menyatakan dukungannya untuk petisi ini.

Baca Juga: Fakta-fakta Korban Eksekusi Donald Trump, Derita Cacat Intelektual hingga Temui Dulu Guru Spiritual

“Sulit untuk tidak setuju,” ucap pengguna Weibo bernama @Zhanghairou, yang mendapatkan lebih dari 145.000 like untuk komentar tersebut.

“Sebagai orang tua, saya khawatir bahwa beberapa adegan kartun dapat berdampak buruk pada anak saya,” ucap Qi Xiuli seorang orang tua di Weihai, sebuah kota di Provinsi Shandong, Tiongkok Timur.

“Misalnya, dia suka melihat kartun tentang mobil dan dia senang saat melihat mobil besar menabrak mobil kecil,” lanjutnya.

Baca Juga: Setahun '2 Days 1 Night Season 4', PD Bang Tunjuk Kim Seon Ho Jadi Anggota yang Banyak 'Berubah'

“Kita tidak bisa terlalu mengandalkan kartun untuk mendidik anak-anak. Orang tua perlu menjelaskan perilaku yang ada dalam kartun kepada anak-anaknya agar mereka mengerti yang benar dan salah,” kata pengguna Weibo @Bai_RuinuiR.

“Kartun tidak boleh mendorong praktik yang salah,” kata Liu Yang, seorang guru sekolah menengah di Beijing.

“Akan lebih baik jika kartun dapat digunakan untuk pendidikan seks yang tepat untuk anak-anak, seperti mengajar anak-anak untuk tidak membiarkan orang lain menyentuh bagian tertentu dari tubuh mereka,” lanjutnya.

Baca Juga: Rusia Umumkan 'Situasi Darurat', 'Pesawat Kiamat' yang akan Digunakan Putin Dibobol dan Dilucuti

Pada 6 April 2013, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur meniru adegan memanggang kambing dari kartun Tiongkok, Pleasant Goat and Big Big Wolf.

Akibatnya dua teman lukanya mengalami luka bakar yang parah karena api yang dibuatnya.

“Adegan-adegan kekerasan harus dihindari karena anak-anak tidak memahami penderitaan para korban dan mereka hanya berpikir bahwa memukuli orang lain itu keren,” ujar Liu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x