Hampir 70 Tahun Nasionalisasi, Maskapai Air India Kembali Diakusisi oleh Tata Group

- 10 Oktober 2021, 09:15 WIB
Maskapai Air India kembali diakuisisi oleh Tata Group usai selama hampir 70 tahun dinasionalisasi, simak selengkapnya.
Maskapai Air India kembali diakuisisi oleh Tata Group usai selama hampir 70 tahun dinasionalisasi, simak selengkapnya. /REUTERS/Regis Duvignau/File Photo

PR PANGANDARAN - Maskapai Air India yang terlilit utang akan diambil alih oleh pendirinya, Tata Sons, hampir 70 tahun setelah dinasionalisasi.

Konglomerat India, Tata Group, mengajukan tawaran pemenang sebesar 180 triliun Rupee (sekira Rp34.156 triliun) untuk mengklaim kembali maskapai tersebut, mengalahkan tawaran konsorsium yang dipimpin oleh Ajay Singh dari SpiceJet yang telah berpartisipasi dalam kapasitas individunya.

Selain 100 persen saham di Air India dan cabang lainnya yang berbiaya rendah, tawaran dari Tata Group juga mencakup 50 persen saham di perusahaan ground-handling Air India.

Baca Juga: India Khawatir soal Batu Bara yang Mulai Menipis, Diprediksi Akan Alami Krisis seperti China

Transaksi tidak termasuk aset non-inti seperti tanah dan bangunan dan ini akan ditransfer ke Pemerintah Federal India.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Independent, Air India memiliki lebih dari 4.400 slot pendaratan dan 1.800 parkir domestik-internasional di bandara, selain 900 slot di bandara luar negeri.

Dengan mengakuisisi kembali Air India, Tata Group telah menambahkan maskapai ketiga ke bandnya karena telah memegang mayoritas saham di maskapai AirAsia dan Vistara.

Baca Juga: Ide Kreatif Pemerintah India, Berencana Ganti Klakson Kendaraan dengan Instrumen Tradisional

Ratan Tata, Ketua Tata Group, membagikan foto ayahnya dan pendiri Air India, JRD Tata, dengan caption “selamat datang kembali Air India” setelah Pemerintah India mengumumkan kembali kesepakatan tersebut.

Air India didirikan pada tahun 1932 dengan nama Tata Airlines oleh JRD Tata dan dinasionalisasi pada 1950-an.

Ini adalah upaya kedua Pemerintah India untuk membongkar kapal induk yang tidak menghasilkan keuntungan sejak 2007 setelah upaya yang gagal pada 2018.

Baca Juga: India Akan Bayar Kompensasi untuk Setiap Kematian Akibat Covid 19, Ini Besarannya

Setelah upaya penawaran pertama yang gagal ketika Pemerintah Federal tidak menerima penawar untuk 76 persen saham tiga tahun lalu, pemerintah setempat mengubah persyaratan yakni membuat tawaran untuk taruhan penuh. Itu juga membuat perubahan pada kondisi penawaran.

Tuhin Kanta Pandey, Sekretaris Depertemen Investasi dan Pengelolaan Aset Publik India, mengatakan transaksi tersebut digarapkan selesai pada Desember 2021.

Menurut kesepakatan tersebut, Tata Group akan mempertahankan semua karyawan operator saat ini untuk tahun pertama.

“Mereka akan melihat siapa yang harus dipertahankan dan juga dapat memberikan VRS (pensiun sukarela dari layanan),” kata Ravij Bansal, Sekretaris Penerbangan sipil Air India.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x