Bank Dunia: Banyak Negara Miskin Pecahkan Rekor Utang Tertinggi Akibat Dampak Pandemi

- 13 Oktober 2021, 08:20 WIB
Bank Dunia melalui kepala David Malpas menyebut banyak negara mishkin pecahkan rekor utang tertinggi akibat dampak pandemi.
Bank Dunia melalui kepala David Malpas menyebut banyak negara mishkin pecahkan rekor utang tertinggi akibat dampak pandemi. /NDTV//

“Kami membutuhkan pendekatan komperhensif untuk masalah hutang, termasuk pengurangan hutang, restrukturisasi yang lebih cepat dan peningkatan transparansi. Tingkat hutang yang berkelanjutan sangat penting untuk pemulihan ekonomi dan pengurangan kemiskinan,” kata Malpass.

Baca Juga: 200 Ribu Subscriber Raib dalam Sekejap, Baim Wong Usai Dinilai Tak Sopan: Gak Apa-Apa, Saya Gak Pernah Minta…

Peningkatan 12 persen tahun lalu, mengikuti lonjakan 9,5 persen pada 2019, di antara 73 negara yang memenuhi syarat untuk ditangguhkan pembayaran hutang mereka di bawah inisiatif yang diatur oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, selama tahap awal pandemi untuk mengurangi tekanan keuangan pada negara-negara termiskin.

Di bawah skema tersebut, kelompok G20, yang terdiri dari negara-negara maju dan berkembang, telah sepakat untuk menunda pembayaran hutang hingga akhir tahun 2021. Namun, itu hanya berdampak terbatas pada penangguhan pembayaran.

Laporan tersebut diluncurkan menjelang pertemuan tahunan Bank Dunia, di Washington, minggu ini dan dengan latar belakang beberapa bank sentral, termasuk Federal Reserve AS dan Bank of England, mempertimbangkan tindakan untuk memerangi kenaikan inflasi.

“Perekonomian di seluruh dunia menghadapi tantangan berat, yang ditimbulkan oleh tingkat hutang yang tinggi dan meningkat pesat. Pembuat kebijakan perlu mempersiapkan kemungkinan tekanan hutang jika kondisi pasar keuangan menjadi kurang ramah, terutama di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang,” kata Carmen Reinhart, kepala ekonom Bank Dunia.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah