TSSA mengungkap bahwa kejadian yang menimpa Mujinga dan rekannya, membuatnya jatuh sakit hingga dinyatakan terinfeksi corona.
Baca Juga: Kewalahan Atur Siasat Ekonomi, Harga Industri Tiongkok Sejak Corona Turun hingga Level Terpuruk
Tak berselang lama, keduanya meninggal dunia, Mujinga kehilangan nyawa usai di rawat 2 hari di Rumah Sakit Barnet, London Utara. Kemudian meninggal setelah diberi ventilator pada 5 April 2020 lalu.
Kematian Mujinga yang begitu tiba-tiba membuat anak perempuannya yang berusia 11 tahun serta istrinya begitu terpukul.
Sebelumnya, dari insiden jahat itu, Mujinga sempat meminta untuk dipindah tugaskan ke bagian operator dalam Kereta Api, sebab ia merasakan traumatis cukup medalam.
Baca Juga: Kewalahan Atur Siasat Ekonomi, Harga Industri Tiongkok Sejak Corona Turun hingga Level Terpuruk
Namun, pemintaan itu tak diindahkan pihak manajemen sehingga keduanya kembali bertugas di penjagaan tiket luar tanpa mengenakan APD atau pelindung diri.
Disebutkan juga bahwa Mujinga memiliki gangguan pernapasan yang membuatnya sempat menjalani operasi, harus melakukan check-up rutin ke rumah sakit dan sebelumnya butuh cuti kerja beberapa saat.
TSSA menyebut pihak manajemen GTR mengetahui kondisi Mujinga, namun baru memperbolehkannya tidak masuk kerja setelah dokternya menelepon manajemen GTR pada 25 Maret.
Baca Juga: Update Corona Dunia Rabu, 13 Mei 2020: Nyaris 100 Ribu Kematian di AS dari 292 Ribu Penduduk Tewas
Artikel Rekomendasi