Potensi Merubah Status dari Pandemi Jadi Endemik, WHO: Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Hilang

- 14 Mei 2020, 13:29 WIB
ILUSTRASI virus corona
ILUSTRASI virus corona //pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona akan terus bermutasi, sehingga berdampak pada tingkat kemampuan dirinya menembus kekebalan tubuh manusia.

Sebelumnya, ilmuwan asal Arizona telah menemukan bahwa mutasi virus corona kian melemah, namun penelitian itu belum divalidasi oleh WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belakangan ini malah muncul dan memberi peringantan baru untuk penduduk dunia.

Baca Juga: Kisah Haru di Balik Kesuksesan Tukul Arwana, Jadi Sopir Angkot hingga Miliki Ratusan Kontrakan

Mereka mengungkapkan, bahwa virus corona kemungkinan besar akan menjadi endemik seperti halnya HIV.

Sehingga masyarakat diminta untuk belajar beradaptasi dengan cara hidup berdampingan bersama virus corona.

Namun, beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat dan Spanyol telah melonggarkan aturan lockdown karena melihat kondisi yang diperkirakan sudah mulai membaik.

Baca Juga: Tsania Marwa Gugat Harta Gono-gini Sebesar Rp 3 Miliar, Atalarik Syah: Saya Cukup Kaget

Optimisme yang coba dihadirkan beberapa negara di dunia sepertinya akan surut, ketika mendengar penuturan dari Mike Ryan.

Seorang peneliti dari WHO itu, Mike Ryan mengatakan, Covid-19 berkemungkinan tidak akan bisa hilang sepenuhnya.

"Penting untuk memperhatikan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain masyarakat, namun virus ini mungkin tidak akan pernah hilang. HIV belum hilang, beberapa dari kami juga telah sepakat dengan virus ini," ujar Mike.

Baca Juga: Sering Gunakan Headset untuk Main Game, Telinga Bocah 10 Tahun Jadi Tempat Bersarangnya Jamur

Mike menambahkan bahwa masyarakat harus realistis lantaran tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan hilang.

"Saya pikir penting bagi kita untuk realistis dan saya tidak berpikir siapapun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang. Saya pikir tidak ada janji dalam hal ini. Penyakit ini dapat menjadi masalah yang panjang, bahkan mungkin bisa selamanya," tambahnya.

Kendati demikian, Mike mengaku bahwa pemerintah di setiap negara yang terdampak dapat mengendalikan pandemi tersebut.

Baca Juga: Jabar Waspada Serangan Gelombang Kedua Covid-19, Kepulangan 124 Pekerja Migran dan PPLN Diperketat

Menurutnya, sudah ada ratusan potensi vaksin yang dapat membantu mencegah Covid-19.

Namun, vaksin-vaksin tersebut adalah prospek jangka panjang yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.

Diketahui, sudah lebih dari 100 vaksin siap untuk dikembangkan, tetapi para ahli masih belum bisa membuktikan vaksin mana saja yang efektif untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: Iuran BPJS Naik Hampir 100 Persen, Pemerintah Dinilai Tak Perhatikan Nasib Masyarakat saat Corona

Mike mengklaim bahwa ada obat untuk virus lain yang bisa digunakan sebagai vaksin Covid-19, salah satunya adalah obat untuk penyakit campak.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut, semua pihak harus ikut berkontribusi dalam upaya menghentikan penyebaran COVID-19.

"Kesuksesan pencegahan tergantung pada kita dan itu menjadi urusan semua orang, dan kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," tutur Tedros.

Baca Juga: BERITA BAIK dari RS Rujukan Covid-19 untuk Indonesia, 1.232 Pasien Berhasil Kalahkan Virus Corona

Tedros juga mengimbau pemerintah di beberapa negara yang sudah melonggarkan aturan lockdown untuk tetap waspada.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x