Trump Tuding Tiongkok Sebabkan 'Pembunuhan Massal' Besar-besaran di Dunia akibat Virus Corona

- 22 Mei 2020, 10:30 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. //New York Post

DonaldPIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali layangkan tudingan pada Tiongkok terkait pandemi virus corona.

Kini, Trump menyebut Tiongkok bertanggung jawab atas 'pembunuhan massal' di seluruh dunia akibat virus corona.

"Beberapa orang gila di China baru saja merilis pernyataan yang menyalahkan semua orang selain China atas virus yang kini telah membunuh ratusan ribu orang," tulis Trump di akun Twitternya, pada Rabu, 20 Mei 2020.

Baca Juga: Warga Bandung Heboh Cuitkan Suara Dentuman Misterius Pagi Tadi, Netizen Soreang: Terdengar 9 Kali

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Daily Mail, Trump menyebut Tiongkok tidak mampu menyelesaikan permasalahan virus ini, sehingga fenomena pembunuhan massal meledak di dunia.

"Tolong jelaskan kepada orang bodoh ini bahwa 'ketidakmampuan Tiongkok ' menyebabkan oembuhuhan massa seluruh dunia ini." tambahnya dalam akun Twitter Donald Trump.

Tudingan ini merupakan yang kesekian kalinnya setelah Trump menuding Organisaisi Kesehatan Dunia (WHO) bias ke Tiongkok dalam penanganan corona.

Baca Juga: Upaya Selamatkan Warga, Inggris Tetapkan Seluruh Orang Dewasa Jadi Pendonor Organ

Sehingga, kini Trump memutuskan untuk memangkas dana dari Amerika Serikat untuk WHO.

Tak hanya itu, sebelumnya Trump juga sering menyebut Covid-19 sebagai 'virus Cina', sebagai bentuk tuduhan bahwa Tiongkok biang kerok terciptanya virus ini.

Virus corona pertama kali muncul pada bulan Desember di kota Wuhan, Tiongkok, yang terletak di provinsi Hubei Tiongkok Tengah, dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Baca Juga: Virus Corona Mengancam Populasi Penari Transgender di Pakistan

Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 5 juta jiwa di dunia, dengan angka kematian 324 ribu.

Amerika Serikat, menyumbang hampir 30 persen angka terinfeksi dunia, dengan total sebanyak 1,53 juta kasus.

Alih-alih mencari solusi agar AS keluar dari keterpurukan akibat Covid-19, para pejabat malah menuding Tiongkok dan negara lain berbohong dengan data kasus yang dilaporkan.

Baca Juga: Update Corona RI Kamis, 21 Mei 2020: Pecah Rekor, Nyaris 1000 Orang Positif dalam Sehari

Tiongkok melaporkan sekira 84 ribu kasus dan mengklaim hanya 4.600 orang telah meregang nyawa.

Trump juga mengklaim bahwa negara-negara lain memiliki lebih sedikit kasus karena mereka tidak memiliki tingkat peralatan pengujian dan kemampuan yang sama seperti AS.

Ia menyimpulka negara-negara di dunia memiliki cara yang kurang akurat untuk memastikan semua orang dengan gejala diuji virus corona.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x