Vaksin Telah Lama Ditemukan, Kenapa Wabah Ebola Muncul Lagi di Kongo?

- 2 Juni 2020, 15:28 WIB
Ilustrasi EBOLA
Ilustrasi EBOLA //*thenativeantigencompany

PR PANGANDARAN - Sebanyak enam kasus virus Ebola kembali muncul di kota Mbandaka, bahkan empat diantaranya meninggal dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumunkan wabah Ebola baru di Republik Kongo.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, Menteri Kesehatan Republik Kongo, Eteni Longondo, mengatakan pihaknya sudah bergerak dengan mengirimkan bantuan vaksin dan obat-obatan.

Baca Juga: Peneliti Terkejut Temukan Gunung Api Terbesar di Dunia Sembunyi di Bawah Laut Samudra Pasifik

"Kami menghadapi epidemi Ebola baru di Mbandaka. Kami akan bertindak cepat mengirimkan mengirimkan vaksin dan obat-obatan,' ujar Eteni pada Selasa, 2 Juni 2020.

Terkait kembali munculnya virus Ebola, beberapa warganet penasaran mengapa virus yang sudah ada vaksinnya masih bisa kembali muncul dan menyebabkan manusia sakit kembali.

Di halaman resmi WHO, vaksin Ebola bernama rVSV-ZEBOV sebetulnya sudah disarankan oleh para ahli untuk menangani wabah.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Surabaya Kini Berganti Status dari Zona Merah Menjadi Zona Hitam

Vaksin ini berisi virus vesicular stomatitis (VSV) yang sudah dimodifikasi sehingga berisi kode protein yang bisa menstimulasi respons imun terhadap Ebola.

Hanya saja WHO menyebut vaksin ini tidak bisa digunakan untuk imunisasi massal karena belum mendapat izin edar.

Alasannya masih perlu penelitian lebih lanjut, meski studi awal sudah menunjukkan vaksin tidak berbahaya dan bisa melindungi seseorang dari Ebola.

Baca Juga: Diludahi, Ditendang hingga Ditusuk, Tindakan Keji Amerika Serikat kepada Orang Asia Imbas Covid-19

Vaksin baru bisa diberikan dalam skenario tertentu, seperti sedang ada wabah, dan hanya pada kelompok berisiko.

"Vaksin ini meski tidak mendapat izin komersil, sudah digunakan dalam 'perluasan akses' atau 'penggunaan terbatas' pada wabah Ebola di Kivu Utara. Vaksin ini juga digunakan pada wabah Ebola di Equateur bulan Mei-Juli 2018," tulis WHO.

Tanpa ada imunisasi massal maka Ebola masih berpotensi muncul dan menyebar di populasi yang tak memiliki imunitas terhadapnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x