Satu-persatu Bukti Terkuak, Peneliti Harvad Ungkap Kasus Covid-19 Mungkin Sudah Meledak Lebih Awal

- 9 Juni 2020, 09:36 WIB
KEINDAHA Kota Wuhan dipenuhi lampu pada malam hari
KEINDAHA Kota Wuhan dipenuhi lampu pada malam hari /Shuttersock/Reuters

PR PANGANDARAN - Aksi saling menuding terkait asal muasal virus corona gencar dilakukan negara Barat dan Eropa.

Pasalnya, mereka tidak menerima rakyatnya gugur satu-persatu akibat pandemi ini.

Lebih dari itu, bahkan krisi ekonomi hampir melanda seluruh negara di Bumi akibat kemunculan virus yang telah mematikan 403 orang penduduk dunia.

Baca Juga: 25 Tahun Berkarier, Dokter Bingung Temukan Kabel Charger Sepanjang 61 Cm dalam Kandung Kemih Pria

Alhasil semua negara maju di dunia sengaja mengerahkan badan intelijen guna mengusut kasus ini sampai ke akarnya.

Melansir The Sun, ilmuwan Harvard mendapati kemungkinan besar wabah telah menyebar di Wuhan sejak musim panas tahun lalu atau pertengahan tahun 2019.

Sebelumnya, para ahli tersebut berupaya mencari awal penyebaran virus corona melalui beragam metode.

Baca Juga: Texas Pecahkan Rekor, Kian Jelas Tanda-tanda Ledakan Kasus di AS Akibat Aksi Protes George Flyod

Salah satunya ialah dengan menggunakan analisis spasial dan identifikasi pada mesin pencari.

Mereka meneliti intensitas lalu lintas di sekitar rumah sakit di Wuhan dan jumlah mobil yang mengisi ruang parkir mereka.

Penelitian itu menunjukan bahwa aktivitas lalu lintas disana mengalami peningkatan yang signifikan menjelang musim gugur tahun 2019.

Baca Juga: Indonesia Terancam Rugi Besar-besaran Capai Rp 26,5 Triliun Akibat 16 Tuduhan Anti Dumping

Bahkan, pada Bulan November 2019 jumlah aktivitas terlihat semakin memuncak.

Dr. John Browstein, Kepala Peneliti menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang terjadi di Wuhan saat itu.

Lebih lanjut, ia mendeskripsikan kemungkinan itulah pertama kalinya tercatat sebuah klaster pneumonia, gejala infeksi virus corona, di Wuhan.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Teliti RS Wuhan, Peneliti Harvard Duga Virus Corona Menyebar di Tiongkok Sejak Pertengahan 2019

Baca Juga: Gegara Puluhan Pedagang Reaktif Covid-19 Bahkan 4 Orang Positif, Bandung Tutup 3 Pasar Sekaligus

Pada ruang parkir rumah sakit pun ditemukan kenaikan secara dramatis hingga 90 persen.

"Tempat parkir akan penuh dan rumah sakit kewalahan. Jadi, lebih banyak mobil di RS, RS akan sibuk seperti ada sesuatu yang muncul di masyarakat, sebuah infeksi menyebar dan orang-orang mencari dokter," kata Dr. John.

Selain itu, Baidu, mesin pencari Tiongkok, mencatat lonjakan pencarian informasi terkait kata batuk dan diare.

Baca Juga: Klaim Tiongkok Sabotase Vaksin Covid-19 Negara Barat, Senator: Mereka Sengaja Ingin Jadi Musuh AS!

Batuk kering memang menjadi gejala utama dari infeksi Covid-19, sementara diare dan masalah pencernaan juga dialami sejumlah pasien positif corona.

Peneliti mengaitkan kedua kata kunci dengan virus corona karena meski batuk juga gejala dari flu biasa, diare secara spesifik hanya terjadi pada penderita Covid-19.

Kesimpulan tersebut bisa jadi mengarah pada kemungkinan adalah awal dari virus corona yang ditutup-tutupi dari publik.

Baca Juga: Penganut PKI Dikabarkan Gencar Siapkan Markas Besar dan Mewah Berlogo Palu Arit, Cek Faktanya

"Meningkatnya kedua tanda itu mendahului pandemi Covid-19 yang mulai menyebar pada bulan Desember," klaim Dr. John.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah