Ratusan Nyawa Melayang di Balik Tragedi Longsor Penambangan Batu Giok Myanmar

- 3 Juli 2020, 06:20 WIB
TIM penyelamat sedang melakukan evakuasi korban tanah longsor di tambang Hpakant, Myanmar.*
TIM penyelamat sedang melakukan evakuasi korban tanah longsor di tambang Hpakant, Myanmar.* /Daily Star/

Menurut dinas kebakaran Myanmar, tanah longsor dan kecelakaan lainnya kerap terjadi di tambang Hpakant yang tidak dikelola dengan baik tersebut.

Pada tahun 2015, tanah longsor di daerah itu pernah menewaskan 116 orang.

Bahkan pada April 2020, setidaknya 54 penambang dihantam tanah longsor "danau lumpur" di daerah yang sama.

Baca Juga: Karyawan yang Intip Belahan Dada Pelanggan Lewat CCTV Dipecat, Starbucks: Perilaku di Luar Norma!

Pada saat itu, sebuah saringan lumpur runtuh di tambang Hpakant, menyebabkan tanah longsor yang menimpa tempat beristirahat para penambang.

Dilaporkan, 54 korban itu terkubur bersama dengan 40 alat berat.

Tin Soe, seorang pejabat setempat, mengatakan kepada Reuters pada saat itu, "Mereka tidak akan bertahan. Itu tidak mungkin karena mereka terkubur di bawah lumpur."

Untuk diketahui, perdagangan batu giok Myanmar dilaporkan bernilai lebih dari 30 miliar dolar per tahun.***

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x