Karena PMI tersebut berangkat melalui BP2MI Denpasar, pihak BP2MI Mataram terus melakukan koordinasi dengan pihak di Denpasar.
"Yang bersangkutan itu berangkatnya melalui BP2MI di Bali. Kemarin kita juga sudah melakukan koordinasi dengan BP2MI disana, katanya hari ini mereka melakukan koordinasi dengan pihak tempat yang bersangkutan bekerja untuk mengetahui kondisinya," kata Abri.
Baca Juga: Begini Syarat Penerima Bantuan dari Pemerintah untuk Pekerja Bergaji di bawah Rp 5 Juta
"Kemarin juga disampaikan bahwa lokasinya itu berjauhan, jadi kita berharap PMI ini kondisinya selamat. Ya kita tunggulah, sampai sekarang kita belum ada keterangan resminya," imbuhnya.
Kemudian BP2MI juga telah menghubungi pihak keluarga melalui telepon, namun nomor telepon yang ada tidak tersambung. Tetapi dalam waktu dekat Abri mengatakan akan mendatangi langsung pihak keluarga.
"Kita juga sudah mencoba menghubungi keluarga disini sesuai di data, kemarin kita coba hubungi namun nomornya tidak tersambung. Kita juga nanti dalam waktu dekat akan datang berkomunikasi langsung dengan keluarganya," ujarnya.
Baca Juga: Berikut 5 Alasan Tepat Bahwa Istilah 'Telat Menikah' Hanya Subjektif Semata
Selanjutnya, selain menunggu keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri, BP2MI Mataram terus melakukan komunikasi secara diplomasi. Abri berharap, PMI asal NTB yang bekerja disana baik-baik saja.
"Sekarang kita lakukan komunikasi melalui jalur-jalur diplomasi. Kita tunggu aja sebenarnya, insyaallah eggak ada masalah. Kalaupun ada masalah, itu sudah ada prosedurnya, sudah pasti akan ditangani Pemerintah," ucap Abri.
Abri menjelaskan, sejauh ini PMI yang bekerja di Lebanon tidak banyak. Karena, negara Lebanon bukan tempat penempatan PMI untuk bekerja.
Artikel Rekomendasi