Jeritan Histeris hingga Tangisan Ledakan Dahsyat Libanon, Presiden: Malapetaka Sulit Digambarkan

- 7 Agustus 2020, 05:52 WIB
Potret Libanon
Potret Libanon //*getti image

Chadia Elmeouchi Noun, seorang warga Beirut yang saat ini dirawat di rumah sakit, mengatakan, "Saya tahu bahwa selama ini kita dipimpin oleh orang-orang yang tidak kompeten, pemerintah yang tidak kompeten.Tetapi saya  kasih tahu Anda, apa yang telah mereka lakukan sekarang benar-benar tindakan kriminal."

Baca Juga: Masih Zona Merah, 8 Kabupaten/Kota ini 'Jalan di Tempat' Dalam Penanganan Covid-19 Sebulan Terakhir

Sementara, pemerintah Lebanon menetapkan keadaan darurat di Beirut selama dua minggu di tengah meningkatnya korban dalam bencana yang disebut Presiden Michel Aoun sebagai "malapetaka yang sulit digambarkan dengan kata-kata".

Pertemuan darurat kabinet memutuskan langkah itu Rabu, 5 Agustus 2020 dan tahanan rumah akan diawasi oleh tentara Lebanon.

Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon dengan keras menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas ledakan itu akan menghadapi "hukuman maksimum".

Baca Juga: TERKUAK! Fakta Baru Ledakan Dahsyat Beirut Undang Kemarahan Warga Lebanon, #tutupmulut jadi Trending

Kepala bea cukai Badri Daher mengatakan kepada LBCI TV bahwa pihaknya telah meminta agar amonium nitrat dipindahkan dari pelabuhan, namun hal itu "tidak pernah terlaksana dan kami tinggalkan masalah ini kepada para pakar untuk menyelidiki penyebabnya".

Para ahli di Universitas Sheffield di Inggris memperkirakan bahwa ledakan tersebut memiliki sekitar sepersepuluh dari kekuatan ledakan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima Jepang selama Perang Dunia Kedua dan "tidak diragukan lagi merupakan salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah".***



Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BBC


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x