PR PANGANDARAN - Ledakan dahsyat Lebanon menyisakkan luka dan kepedihan mendalam untuk dunia.
Pasalnya ledakan yang disebut menyerupai bom Hirosima dan Nagasaki itu telah menewaskan lebih dari 150 jiwa dan menyebabkan 300.000 orang terluka parah.
Pemerintah Lebanon dengan sigap segera melalukan investigasi soal ledakan yang berasal dari ciaran amonium nitrat tersebut.
Baca Juga: Curhat Calon Akpol Merasa 'Digagalkan' Tes Gegara Covid-19, Karo Pemnas: Tidak Puas? Silahkan Lapor
Adapun petunjuk awal yang didapatkan, yakni adanya indikasi kecerobohan para pejabat yang bertanggungjawab atas tragedi tersebut.
Namun, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP, Presiden Libanon Michael Aoun menolak segala bentuk penyelidikan internasional atas ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut.
Aoun mengatakan serangan rudal atau kelalaian bisa menjadi penyebab terjadinya ledakan.
Baca Juga: Tergolek Lemas Bersama Ayam dan Kucing, Tubuh Nenek di Tasik Mengenaskan Hanya Dibalut Kain Lusuh
Menurut dia, campur tangan pihak asing dapat mengaburkan kebenaran.
Dia berjanji untuk segera mengusut tuntas penyebab insiden tersebut
Artikel Rekomendasi