Karena terjadi beberapa kendala administrasi, finansial, dan protes dari awak, kapten kapal yang bernama Boris Prokoshev memutuskan singgah di Beirut pada 2013. Karena kapal melanggar sejumlah aturan maka amonium itu disita.
Dia juga membuka kemungkinan serangan rudal sebagai penyebab ledakan. "Ada dua kemungkinan, kelalaian atau serangan asing melalui rudal atau bom," ujar Aoun seperti dikutip dari AFP, Sabtu 8, Agustus 2020
Dugaan ledakan disebabkan oleh serangan sebelumnya digulirkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia mengklaim mendapat laporan dari militer bahwa dua ledakan besar yang terjadi di pelabuhan Beirut adalah sebuah serangan.***
Artikel Rekomendasi