Sejak awal pemerintah Libanon menduga ledakan itu disebabkan oleh timbunan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan selama bertahun-tahun tanpa pengamanan memadai.
Baca Juga: Ariel Noah Tanggapi Soal Kisah Lampau Ditolak BCL: Dianya Gak Mau, Jadi Lagunya Gak Dipake
Dilaporkan ada 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang Pelabuhan Beirut itu.
Penyimpanan bahan kimia berdaya ledak tinggi itu pun memicu kemarahan warga Libanon. Aoun sendiri mengakui ada kesalahan dalam sistem pengawasan.
Meski demikian pemantik ledakan dari amonium nitrat yang tersimpan masih belum jelas.
Baca Juga: Viral, Google Adsense Jadi Mahar Pernikahan, Suami Beri Target Istri 3 Tahun Agar Lihai Cari Cuan
Sejumlah petugas menyatakan ada pekerjaan perbaikan gudang baru-baru ini. Sementara, pihak lain menduga ada kembang api yang disimpan di tempat yang sama atau dekat lokasi penyimpanan bahan kimia berdaya ledak itu.
Amonium nitrat tersebut dilaporkan diangkut oleh kapal dagang berbendera Rusia milik Moldova, Rhosus.
Kapal itu berangkat dari Batumi, Georgia menuju Mozambik pada 2013.
Baca Juga: Di AS Ternyata Obat Cacing Dinilai Lebih Manjur Obati Pasien Covid-19 Dibanding Remdesivir
Artikel Rekomendasi