Network
PR PANGANDARAN – Pemimpin tertinggi di Korea Utara, Kim Jon-un menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas penembakan seorang warga yang dilakukan oleh militer Korea Utara.
“Korea Utara menyampaikan pesan dari Kim, bahwa ia merasa ‘sangat menyesal’ karena sangat ‘mengecewakan’ Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan warga Korea Selatan lainnya dengan terjadinya kasus yang ‘tidak menyenangkan’ di perairannya, bukannya membantu mereka di tengah penderitaan akibat virus corona,” kata Suh Hoon selaku Direktur Keamanan Nasional di Cheong Wa Dae yang dilansir dari Yonhap.
Korea Utara memberi tahu Korea Selatan tentang hasil penyelidikannya sendiri atas apa yang terjadi dalam pemberitahuan yang dikirim oleh United Front Department (UFD), UFD ini yang menangani hubungan antara kedua negara Korea.
Baca Juga: Soal Tunggakan Gaji Diduga Karyawan Jungle Land 6 Bulan, IG Ardi Bakrie Juga Ikut Ditagih Netizen
Pihak Korea Utara mengatakan pria 'tidak dikenal’ itu yang melintasi perbatasan laut tanpa izin, dan tidak menanggapi perintah pemeriksaan keamanan Korea Utara dibatas wilayah sekitar 80 meter.
Mendekati lokasi, militer Korea Utara menembakan dua tembakan peringatan, dan pria tersebut terlihat berusaha melarikan diri.
Menurut pihak Korea Utara, kemudian militer Korea Utara melepaskan lebih dari 10 tembakan pada jarak sekitar 40-50 meter di bawah aturan terkait keterlibatan untuk keamanan perbatasan laut.
Baca Juga: Pamer Foto Pakai Gaun Mewah, Nia Ramadhani Ditagih Bayar Gaji oleh Karyawan: Tolong, 6 Bulan Nunggak
Pihak Korea Utara menambahkan, setelah penembakan mereka menemukan perangkat pelampung yang ia pakai tetapi hanya menemukan lumuran darah, bukan tubuhnya.
“Mereka membakar perangkat pelampung itu sesuai dengan pedoman darurat negara untuk mencegah virus corona,” ujar Suh.
Artikel Rekomendasi