Aktivis Thailand Geruduk Istana Sambil Salam Tiga Jari, Respon Jubir: Tidak Ada Menang Atau Kalah

- 17 Oktober 2020, 18:45 WIB
Ilustrasi pengunjuk rasa di Thailand.
Ilustrasi pengunjuk rasa di Thailand. /PEXELS/LT Chan

PR PANGANDARAN - Thailand mencekam setelah warga negaranya melakukan aksi unjuk rasa yang telah berlangsung sejak lama.

Pengunjuk rasa Thailand mengatakan mereka akan mengadakan demonstrasi lagi pada hari Sabtu meskipun ada tindakan keras oleh polisi selama lebih dari tiga bulan protes.

Polisi menggunakan meriam air pada pengunjuk rasa untuk pertama kalinya pada hari Jumat. Mereka telah mengamankan lebih dari 50 orang termasuk para pemimpin protes dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Gencar Lakukan Kampanye Daring, Gibran Banjir Dukungan Warga Solo: Pendengar seperti Ayahnya

"Kami mengutuk kekerasan apa pun terhadap rakyat," kata Gerakan Rakyat dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Pangandaran.com dari Reuteurs.

"Kami akan terus melakukan protes pada 17 Oktober," katanya, mengatakan kepada orang-orang agar siap menggunakan taktik penindasan oleh polisi.

Dikatakan protes akan dimulai pada pukul 16.00 waktu setempat tanpa keterangan lokasinya.

Baca Juga: Cek Fakta: 10 Jenis Makanan Ini Diklaim Ampuh Hilangkan Virus Corona di Tubuh, Tinjau Kebenarannya

 “Tidak ada menang atau kalah bagi pihak manapun. Itu semua merusak negara. Pemerintah ingin meminta pengunjuk rasa untuk tidak berkumpul dan tetap damai,” kata Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan kepada Reuters.

Pada hari Kamis, mereka memerintahkan pelarangan protes yang telah menjadi tantangan terbesar selama bertahun-tahun kepada Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta, dan telah membawa kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Raja Maha Vajiralongkorn.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x