Sempat Diserang hingga Dibom, Ternyata Ini Kedua Kali Charlie Hebdo Terbitkan Kartun Nabi Muhammad

- 2 November 2020, 19:55 WIB
Charlie Hebdo. /mondialisation.ca/
Charlie Hebdo. /mondialisation.ca/ /

PR PANGANDARAN – Surat kabar Prancis Charlie Hebdo berulang kali menerima ancaman, serangan, bahkan pengeboman hingga menewaskan belasan stafnya tapi tak menghentikan surat kabar satir tersebut untuk berhenti mengejek Islam.

Banyak kritikus surat kabar di seluruh dunia mengatakan jika staf editorialnya selalu berusaha untuk menyerang Islam.

Bahkan staf yang bekerja di Charlie Hebdo mengatakan sendiri jika mereka menyerukan intoleransi, penindasan dan bentuk politik Islam yang mengancam demokrasi.

Baca Juga: Dipecat karena Pakai Simbol Agama saat Bekerja, Pegawai Muslim Tolak Larangan Jilbab hingga Sorban

Charlie Hebdo memang telah banyak menimbulkan banyak kontroversi seperti mencela para pecandu narkoba yang sekarat, para pemimpin dunia, neo-Nazi, pemimpin Yahudi, serta tokoh agama, politik dan hiburan lainnya.

Sementara yang terbaru yaitu menampilkan kartun pemakaman guru yang dipenggal, menunjukkan petugas membawa dua peti mati, satu untuk tubuh dan satu untuk kepalanya.

Penghinaan-penghinaan Charlie Hebdo terhadap Islam di antaranya mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad yang awalnya diterbitkan oleh majalah Denmark pada tahun 2005.

Baca Juga: Pakai Kaus Putih Menyamar Jadi Pengunjuk Rasa, 2 Orang Ini Tiba-tiba Diamuk Massa, Kenapa?

Imbas dari penerbitan kartun tersebut, banyak umat Islam di seluruh dunia yang merasa sakit hati karena dianggap telah melakukan penghinaan.

Atas tindakannya yang selalu menghina Islam, pada 2011 kantor Charlie Hebdo dibom setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad untuk menjadi editor tamu bahkan karikatur tersebut ada pada bagian sampul.

Setahun kemudian, surat kabar tersebut menerbitkan lebih banyak gambar Nabi Muhammad di tengah keributan atas film anti-Muslim.

Baca Juga: Wajah Chef Juna Berlumuran Darah hingga Gading-Gisel Berpose Keluarga, Intip 5 Gaya Halloween Seleb

Kartun yang diterbitkan menggambarkan Nabi Muhammad telanjang dan berpose vulgar yang terkesan merendahkan.

Tindakan Charlie Hebdo tersebut menimbulkan ketegangan tapi pemerintah Prancis membela hal tersebut merupakan kebebasan berbicara.

Pada Januari 2015, dua ekstremis al-Qaida kelahiran Prancis marah dengan karikatur yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo sehingga mereka menyerbu ruang redaksi dan menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi dan beberapa kartunis.

Baca Juga: Injak Foto Wajah Macron, Ormas Surabaya Kecam Penghinaan Islam di Prancis dan Nyatakan 7 Tuntutan

Meskipun seperti itu Charlie Hebdo tak juga berhenti, pada hari persidangan serangan 2015, mereka malah mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad.

Penyerangan terhadap pembuatan karikatur Nabi Muhammad juga terjadi baru-baru ini, tapi bukan Charlie Hebdo yang diserang melainkan seorang guru yang menunjukkan karikatur Nabi pada muridnya.

Guru tersebut bernama Samuel Patty dan mengakibatkan kepalanya dipenggal oleh seseorang yang tak terima dengan tindakannya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x