PR PANGANDARAN - Buntut pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai menghina Islam atas pembiaran majalah Charlie Hebdo saat menampilkan kartun Nabi Muhammad saw kian semrawut.
Negara dengan mayoritas penduduk Muslim secara terang-terangan menyerukan 'aksi boikot produk atas Prancis'.
Kuwait, Turki bahkan belakangan Malaysia merilis daftar produk Prancis agar masyarakat menghentikan penggunaan produk tersebut untuk sementara waktu.
Baca Juga: Nagorno-Karabakh Kian Memanas, Fadli Zon Ungkap Peran Indonesia dalam Menyikapi Konflik
Menindaklanjuti gelombang aksi pengecaman terhadap negaranya, Macron lantas membuat video klarifikasi berupa 'sesi interview' yang ia unggah ke akun Twitter pribadinya @EmmanuelMacron.
Macron tampak memakai dua bahasa, yakni Arab dan Prancis saat mencuitkan cuplikan video yang membahas soal agama tersebut.
Adapun cuitan-cuitan Macron dalam bahasa Arab yang berisikan materi klarifikasi soal kegaduhan kartun Nabi Muhammad.
Baca Juga: Segera Persiapkan Diri! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Resmi Dibuka Hari Ini
"Mereka menyebut bahwa saya "mendukung kartun yang menghina Nabi". Saya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya, ini adalah hak dan kebebasan kami. Saya menyadari ini bisa mengejutkan dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya," tulis Macron.
نسبوا إليّ أنني "أدعم الرسومات الكاريكاتورية المهينة للنبيّ". أنا أؤيد أن نتمكّن من الكتابة والتفكير والرسم بحرية في بلدي، إنّه حق وإنّها حرياتنا. وأنا أدرك أن هذا يمكن أن يكون صادماً وأحترم ذلك، ولكن يجب أن نتحدث عنه. pic.twitter.com/b2XF2ZhgXv— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) October 31, 2020
Oleh karena itu, ia mengaku paham dengan adanya respon kemarahan umat Muslim atas pernyataanya yang dinilai melukai hati umat Islam. Kendati begitu, Macron tidak terima dengan beredarnya kabar bohong yang sengaja dilebih-lebihkan.
Artikel Rekomendasi