Pasca Pilpres AS 'Skenario Kiamat' yang Ditakutkan Mulai Terjadi, Trump Disebut Tolak Akui Kekalahan

- 5 November 2020, 14:00 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Pikiran Rakyat/

PR PANGANDARAN - Skenario pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020, dengan membandingkan suara Donald Trump dan Joe Biden membuat para pendukung dari partai Republik dan Demokrat bersitegang.

Keadaan itu meningkatkan kecemasan, kecurigaan serta memperburuk ketidakpastian pasca pemilu AS Selasa, 3 November 2020 lalu.

Deklarasi palsu kemenangan Presiden Donald Trump pada Rabu dini hari, ketika penghitungan suara berlanjut di beberapa negara bagian penting berhasil mengguncang pendukung Joe Biden.

Baca Juga: Kekacauan Meletus di Michigan saat Pilpres AS, Pengunjuk Rasa Gaungkan 'Hentikan Penghitungan'

Pendukung Biden mengungkapkan kekhawatiran yang meningkat usai menyadari petahana Partai Republik tidak akan menerima hasil pemilihan jika dia kalah.

Dan kini terjadi, saat suara Biden memimpin, banyak pendukung Trump menggemakan tuduhannya yang tidak berdasar. Mereka menyebut penipuan besar terjadi saat penghitungan suara.

“Penipuan pemilu merajalela,” kata pemilih Trump Jimmie Boyd, 48, seorang aktivis hak senjata di Carolina Utara yang memiliki hubungan dengan kelompok milisi lokal.

Baca Juga: Betrand Peto Dibully hingga Thalia Onsu Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Ngamuk: Anak Saya Salah Apa?

Boyd mengatakan dia khawatir "sayap kiri" dapat "menghancurkan seluruh kota", sementara pengunjuk rasa di sebelah kanan akan dianggap sebagai "orang aneh yang rasis dan fobia".

Anna Drallios, seorang pemilih Biden yang berimigrasi ke Amerika Serikat dari Albania pada tahun 1967, mengatakan bahwa Trump mempertanyakan keabsahan proses pemilihan dan menuntut penghentian penghitungan suara.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah