PR PANGANDARAN - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 yang kini tengah berlangsung melahirkan drama menghebohkan. Padahal hasil resmi belum diketahui siapa di antara Trump dan Biden yang melenggang ke Gedung Putih.
Sesaat ketika pemilihan baru dilangsungkan, Trump membuat publik geger dengan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya.
Trump melayangkan tututan hukum soal proses pemungutan suara di negara bagian Pennsylvania yang menurutnya bermasalah dan tudingannya terhadap pihak lawan yang menurutnya melakukan kecurangan.
Baca Juga: Cek Fakta: Joe Biden Diklaim Lakukan Penipuan Besar Penghitungan Pilpres AS 2020, Simak Kebenarannya
"Keputusan Mahkamah Agung tentang pemungutan suara di Pennsylvania adalah keputusan yang SANGAT berbahaya. Ini akan memungkinkan kecurangan yang merajalela dan tidak terkendali dan akan merusak seluruh sistem hukum kita. Ini juga akan menyebabkan kekerasan di jalanan. Sesuatu harus dilakukan!" kata Trump, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Twitter pribadi Trump @realDonaldTrump pada Selasa 3 November 2020.
The Supreme Court decision on voting in Pennsylvania is a VERY dangerous one. It will allow rampant and unchecked cheating and will undermine our entire systems of laws. It will also induce violence in the streets. Something must be done!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 3, 2020
Trump juga mengklaim kemenangannya lebih dulu di Pilpres 2020 dan merasa telah dicurangi oleh Biden.
Baca Juga: Ramai Beri Dukungan untuk Joe Biden, Warga Tiongkok Pilih Musuh yang Lebih Stabil Daripada Trump
"Kami naik BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI Pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Polling ditutup!" ungkapnya lewat Twitter pada Rabu, 4 November 2020.
Tak ayal cuitan-cuitannya itu diperingatkan oleh Twitter dengan melabeli kontennya sebagai informasi menyesatkan.
Artikel Rekomendasi