Nikahi Pria Yahudi Douglas Emhoff, Ternyata Ini Sosok Kamala Harris, Wanita yang Ukir Sejarah AS

- 8 November 2020, 12:29 WIB
Suami Kamala Harris Peluk Erat dan Ucapkan Selamat atas Kemangannya Menjadi Wakil Presiden AS, Berpasangan dengan Joe Biden.
Suami Kamala Harris Peluk Erat dan Ucapkan Selamat atas Kemangannya Menjadi Wakil Presiden AS, Berpasangan dengan Joe Biden. /Twitter/@DouglasEmhoff/

PR PANGANDARAN – Kamala Harris telah mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat (AS).

Pencapaiannya ini menghancurkan anggapan jika harus pria yang mayoritas berkulit putih yang berada di level tertinggi politik AS selama lebih dari dua abad ini.

Senator California yang berusia 56 tahun tersebut juga menjadi orang pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih sebagai Wakil Presiden AS.

Baca Juga: Pernah Kehilangan Istri dan Anak dalam Kecelakaan Tragis, Intip Kisah Pahit Biden Jadi Senator Muda

Atas kemenangannya tersebut, melalui akun Twitter resmi miliknya @KamalaHarris dia membagikan sebuah video pendek saat sedang melakukan sambungan telepon dengan Biden.

“Kita berhasil, Joe. Anda akan menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya,” ujarnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Sebagai wanita dengan pencapaian tertinggi dalam pemerintahan AS, kemenangan Harris memberikan harapan baru bagi banyak wanita yang merasa kecewa dengan kekalahan Hillary Clinton empat tahun yang lalu.

Baca Juga: Tanggapi Cocokologi Netizen soal Gorden Mirip, Gisel: Gak Mungkin Aku Ngapa-ngapain di Kamar Gempi

Harris telah menjadi bintang baru dalam politik Demokrat selama dua dekade terakhir yang menjabat sebagai Jaksa di wilayah San Francisco dan Jaksa Agung California sebelum menjadi senator AS.

Dirinya ditunjuk sebagai pasangan Biden setelah masa kampanye dia sendiri sebagai Presiden dari partai Demokrat berakhir.

Atas kemenangannya ini, Biden dan dirinya akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Januari.

Baca Juga: Sambut Joe Biden, Mantan Presiden AS ke-42 Bill Clinton Ucapkan Selamat: Demokrasi Kini Telah Menang

Selama kampanye, Donald Trump berusaha menggambarkan Harris sebagai pengaruh sayap kiri yang akan membawa agenda radikal ke pemerintahan Biden.

Bahkan Trump menuduh Demokrat merencanakan untuk menyingkirkan Biden dan melantik Harris di kursi kepresidenan jika menang.

Saat pemilihan diselenggarakan, Harris membuat unggahan di Twitter yang mengatakan jika pemilihan tersebut lebih dari sekedar Joe Biden atau dirinya.

Baca Juga: Peluk Erat Sang Istri Sambil Ucapkan Selamat, Douglas Emhoff ke Kamala Harris: Sangat Bangga Padamu

Pemilihan yang diselenggarakan pada 3 November tersebut mengenai jiwa Amerika dan kesediaan mereka untuk memperjuangkannya.

“Kami memiliki banyak pekerjaan di depan. Mari kita mulai,” ujarnya.

Harris lahir pada 1964 dari kedua orang tua yang aktif dalam gerakan hak-hak sipil. Ibunya Shyamala Gopalan berasal dari India dan Donald Harris berasal dari Jamaika.

Baca Juga: Jutaan Rakyat Amerika Sorak-sorai Rayakan Kemenangan Biden, Trump Bersikeras Nyatakan Ada Penipuan

Mereka bertemu di University of California, Berkeley yang saat itu menjadi sarang aktivisme pada 1960-an.

Namun, orang tua Harris bercerai dan dirnya dibesarkan oleh mendiang ibunya, yang dianggapnya mempunyai pengaruh dalam hidupnya.

Kamala sendiri dalam bahasa Sansekerta adalah bunga teratai. Selama kampanye, Harris memberikan anggukan saat ada seseorang yang memanggilnya ‘chitthis’ untuknya yang berarti bibi dari pihak ibu dalam bahasa tamil.

Baca Juga: Jutaan Rakyat Amerika Sorak-sorai Rayakan Kemenangan Biden, Trump Bersikeras Nyatakan Ada Penipuan

Namanya tersebut pernah diejek oleh Senator Georgia David Perdue dalam rapat umum bulan Oktober sehingga tagar #MyNameIs muncul di Twitter dan orang Asia Selatan membagikan makna di balik nama mereka.

Ibu Harris membesarkan putrinya dengan pemahaman bahwa dunia akan melihat mereka sebagai wanita kulit hitam dan dia menggambarkan dirinya seperti itu saat ini.

Dia kuliah di Howard University, salah satu universitas untuk kulit hitam dan tergabung dalam Alpha Kappa Alpha yaitu sebuah perkumpulan mahasiswa untuk wanita kulit hitam yang pertama.

Baca Juga: Dampingi Joe Biden, Intip Profil Kamala Harris, Anak Broken Home yang Berhasil Jadi Senator Muda

Harris menikah dengan seorang pria Yahudi, Doug Emhoff, dan anak-anak dari pernikahan sebelumnya memanggilnya ‘Momala’.

Pekerjaan Harris di masa lalu sebagai Jaksa Penuntut telah membuat banyak kelompok dan pemilih muda menginginkannya untuk mendukung perubahan institusional terkait kepolisian, kebijakan narkoba, dan banyak lagi.

Bahkan Jessica Byrd, pemimpin Movement for Black Lives Electoral Justice Project and The Frontline meminta Biden dan Harris membuat kebijakan yang lebih progresif.

Baca Juga: Cek Fakta: Pesawat Bergambar Habib Rizieq Dikabarkan Jadi Hadiah dari Raja Salman, Ini Kebenarannya

“Saya sangat percaya pada kekuatan kepemimpinan perempuan kulit hitam, bahkan saat semua politik kita tidak selaras,” ucapnya.

Harris adalah wanita kulit hitam kedua yang terpilih menjadi Senat. Rekannya, Senator Cory Booker yang juga berkulit hitam mengatakan kehadirannya membuat institusi lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Anggota Kongres Pramila Jayapal dari Washington mengatakan kekuatan Harris tidak hanya datang dari pengalaman hidupnya tetapi juga dari orang-orang yang sudah dia wakili.

Baca Juga: Ringkus Komplotan Begal Sepeda yang Bikin Jengkel, Sahroni Apresiasi Polda Metro Jaya: Gerak Cepat!

California adalah negara yang paling padat penduduknya dan salah satu negara bagian yang paling beragam yaitu hampir 40 persen orang adalah Latin dan 15 persen adalah orang Asia.

Kenaikannya menjadi wakil presiden bisa mengantarkan lebih banyak perempuan kulit hitam ke dalam dunia politik AS.

Lane, seorang pengacara berusia 41 tahun yang merupakan keturunan Hispanik dan Asia menjadi sukarelawan untuk Biden dan Harris.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x